Oleh Irene Atalia
Pingin melanjutkan studi di Eropa? Jangan lewatkan EHEF Indonesia 2019, pameran pendidikan tinggi Eropa terbesar di Indonesia yang paling dinanti-nanti!
Surabaya 31 Oktober 2019
Jakarta 2 - 3 November 2019
Bandung 5 November 2019
Registrasikan dirimu di sini! Acara ini GRATIS!
(Foto oleh Hero Images/Getty Images)
Negara-negara di Eropa memang dikenal sebagai tujuan studi para mahasiswa internasional untuk menuntut ilmu dan mendapatkan gelar. Data Eurostat mencatat setidaknya 1,6 juta mahasiswa berkuliah di Eropa pada tahun 2016, dan angka ini semakin bertambah setiap tahunnya. Alasan kuliah di Eropa beragam, dari sistem pendidikannya yang tidak diragukan sampai ke kekayaan budaya yang sampai sekarang masih indah untuk dinikmati. EHEF mengumpulkan 5 alasan terbaik mengapa Eropa adalah tujuan terbaik untuk kuliah. Yuk, simak artikelnya!
Setiap tahun, Times Higher Education meninjau universitas-universitas terbaik di dunia dan menyusun peringkatnya berdasarkan sistem pembelajaran dan pengajaran, lingkungan yang mendukung penelitian dan pengaruh penelitian di dunia, dan reputasi yang dimilikinya. Dari 1400 universitas yang masuk ke dalam penilaian ini, lebih dari 500 universitas adalah universitas yang berada di Eropa, seperti University of Oxford di Inggris, Karolinska Institute di Swedia dan Swiss Federal Institute of Technology Zurich di German. Ini membuktikan bahwa universitas di Eropa memang diakui dunia sebagai universitas-universitas unggulan di berbagai bidang studi dan keseluruhan.
Kualitas institusi di Eropa untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten untuk mencetak lulusan yang berkompeten juga oleh World University Rankings, yang mencatat tingkat employability lulusan universitas di Eropa. University of Cambridge bahkan dinilai menduduki peringkat ke-7 dalam daftar ini, dan disusul oleh University of Oxford di peringkat ke-10, ETH Zurich di peringkat ke-15, Ecole Polytechnique Prancis di peringkat ke-30 dan masih banyak lagi.
Tingkat employability ini juga didukung oleh ini banyaknya program S1 di universitas Eropa yang mencantumkan pengalaman magang atau internship sebagai syarat kelulusan. Memiliki pengalaman kerja memberikan nilai tambahan untuk pelamar karena sarjana yang memiliki pengalaman kerja sebelumnya sangat berbeda dari pembelajaran di ruang kelas.
Menurut riset tahun 2019 dari Beyond The States, lebih dari 300 perguruan tinggi dan universitas Eropa menawarkan lebih dari 1.761 program S1 dalam bahasa Inggris. Begitu juga untuk program S2 yang ada lebih dari 5.329 program dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris di 475 universitas.
Mencari universitas di Eropa yang cocok untukmu itu mudah dengan menggunakan dengan website seperti Study Link. Website ini memuat jurusan yang ditawarkan 4.000 universitas di Eropa untuk dipilih di 30 negara yang berbeda. Kamu juga bisa akses ke daftar universitas di Uni Eropa di EHEF.ID. Jika kamu mendaftar menjadi member EHEF.ID, Kamu bisa membandingkan universitas dan program studi tujuanmu berdampingan. Jadi, kamu akan lebih mudah mempertimbangkan universitas mana yang paling cocok untukmu berdasarkan peringkat dan jumlah mahasiswa internasionalnya.
Jangan lewatkan EHEF 2019 yang hadir di kota Surabaya (30 Oktober 2019), Jakarta (2-3 November) dan Bandung (5 November)
European Commission berupaya menarik mahasiswa internasional untuk belajar di Eropa terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia dengan menyediakan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. Beasiswa seperti Orange Tulip yang dikeluarkan pemerintah Belanda, atau Chevening yang dikeluarkan negara Inggris.
Tidak dapat dipungkiri, berkuliah di Eropa memang memakan biaya yang lebih banyak dibanding berkuliah di dalam negeri, mulai dari mempersiapkan visa sampai biaya tempat tinggal selama di sana. Tetapi, keuntungan yang didapat juga jauh lebih banyak. Mahasiswa internasional dituntut untuk keluar dari zona nyaman selagi menimba ilmu dari perguruan tinggi Eropa jika memilih untuk berkuliah di Eropa.
Baca juga:
Setelah lulus kuliah, kesempatan mahasiswa internasional untuk mencari pekerjaan di Eropa dimudahkan dengan visa studi yang diberikan beberapa negara di Eropa yang memperbolehkan mahasiswa internasional untuk menetap di Eropa setidaknya 6 bulan setelah kelulusan.
Irlandia adalah salah satu negara yang memberikan kesempatan untuk mahasiswa internasional yang lulus gelar Master untuk bekerja di negaranya selama 24 bulan. Kantor pusat untuk perusahaan-perusahaan teknologi global di Eropa seperti LinkedIn, Facebook dan Google berlokasi di Irlandia berlokasi di Irlandia. Menurut Isabelle Walton selaku Market Advisor di Education in Ireland, lulusan dari universitas Irlandia memiliki keunggulan kompetitif dalam mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan tersebut karena sarjana dari universitas di Irlandia dinilai memiliki skill dan pengetahuan yang dibutuhkan karena standar akademis universitas Irlandia yang terjamin tinggi.
Prospek yang sama ditawarkan dengan negara lain seperti Prancis, yang sangat unggul di dunia fashion atau negara Italia yang menawarkan sekolah unggulan tidak hanya di bidang fashion, tapi arsitektur dan desain.
Hal ini patut diperhitungkan karena kesempatan untuk tinggal di luar negeri tidak mudah mengingat peraturan imigrasi yang rumit yang dimiliki setiap negara. Dengan adanya ijin untuk tinggal setelah lulus akan mempermudah kamu mendapatkan kesempatan kerja dan memperluas pengalamanmu!
Tidak hanya soal studi dan karir, kuliah di Eropa juga menawarkan keunggulan di bidang budaya. Pernah mendengar peribahasa “sambil bekerja, minum air”? Peribahasa ini bisa kamu wujudkan jika kamu berkuliah di Eropa.
Salah satu produk budaya yang bisa kamu petik selama di Eropa adalah bahasa asing, Tidak sedikit program S1 yang memberikan program studi dengan bahasa Inggris seperti bahasa pengantar studi, tetapi program S1 di Eropa umumnya menggunakan bahasa lokal negara sebagai bahasa pengantar. Umumnya, calon mahasiswa diharuskan memiliki sertifikasi B2 sebagai bukti kemampuan berbahasa tersebut. Bahasa ini tentu menjadi keunggulan yang tidak dimiliki semua orang, sehingga memberikan kamu keunikan dan nilai tambah sendiri ketika nanti sudah menjalankan karir.
Di luar itu, sudah bukan rahasia bahwa Eropa kaya sejarah. Banyak sekali museum, makanan, dan produk budaya lain yang bisa kamu nikmati selagi kamu belajar di Eropa. Ditambah, jarak antar negara di Eropa jauh lebih dekat dibanding jarak antar wilayah di Amerika atau Asia. Dengan bekal beberapa Euro untuk tiket kereta saja kamu sudah bisa mengunjungi beberapa kota bahkan negara selagi belajar di sana.
Jika travelling bukan hobi kamu, kamu juga pasti menikmati budaya lokal di negara tempat kamu belajar. Masing-masing negara di Eropa memiliki keunikannya sendiri, dan sudah selayaknya kamu menjelajahi tempat kamu tinggal walau hanya untuk beberapa lama.
Baca juga:
Dengan alasan di atas, Eropa adalah tempat yang ideal untuk menuntut ilmu dan mempersiapkanmu untuk berkontribusi di dunia.
Jangan lupa daftarkan dirimu disini untuk datang ke event EHEF 2019 di kotamu. Don’t wait and delay! Be the agent of change. Sampai jumpa di EHEF 2019!
Irene Atalia sedang mengejar gelar Humaniora di Universitas Indonesia, tepatnya di program studi Prancis. Ia tumbuh di Indonesia dengan rasa cinta pada negara-negara Eropa dan budayanya. Selagi belajar dan menambah pengetahuan tentang negara yang ia kagumi, ia juga berharap bisa membagikan pengetahuannya dengan orang-orang yang memiliki mimpi yang sama.