Oleh Kukuh Wangsa Giaji
Pingin melanjutkan studi di Eropa? Jangan lewatkan EHEF Indonesia 2019, pameran pendidikan tinggi Eropa terbesar di Indonesia yang paling dinanti-nanti!
Surabaya 31 Oktober 2019
Jakarta 2 - 3 November 2019
Bandung 5 November 2019
Registrasikan dirimu di sini! Acara ini GRATIS!
Siapa sih yang tidak ingin kuliah dengan gratis? Apalagi jika bisa berkesempatan untuk menempuh studi di Eropa secara cuma-cuma!
Saingan yang banyak, proses yang melelahkan, belum lagi syarat-syarat yang sangat banyak adalah sekelumit rintangan yang harus dilalui oleh para calon awardees. Gak jarang banyak yang minder duluan.
Nah, berikut ini kami akan memberikan kamu sejumlah tips how to get a scholarship langsung dari para awardees yang diwawancarai oleh ehef.id! Penasaran? Yuk Simak di Bawah ini:
Semua awardee mempercayai bahwa langkal awal yang harus dilakukan adalah mencatat jadwal-jadwal penting terkait program beasiswa yang kamu inginkan.
Karena dengan begitu kamu bisa memiliki list tanggal deadline program-program beasiswa yang ingin kamu apply. Jadi, kamu bisa merunut prioritas program, lalu mempersiapkan berkas-berkas yang harus di submit sejak jauh hari.
Menurut Shantya Shafa Paramitha, Awardee StuNed Scholarship, sangat penting bagi kita untuk membuat timeline karena ada beberapa berkas yang membutuhkan waktu panjang untuk didapatkan. Misalnya saja sertifikat IELTS yang diharuskan memiliki skor minimal tertentu.
Berdasarkan pengalaman Shantya juga, terkadang bisa terjadi perubahan tanggal deadline maka dari itu penting bagi kamu untuk selalu cek website program beasiswa secara berkala, ya!
Hal ini pun turut diamini oleh Suci Ariyanti, Awardee Swedish Institute Study Scholarships. Baginya persiapan adalah hal yang vital untuk dilakukan. “Do the preparation!”, perhatikan requirements, dan tentukan goals kamu juga, serta mantapkan diri memilih universitas dan program beasiswanya. Satu pesan penting dari Suci: “Never Give Up! Your Time Will Come.”
Baca: Kerasnya Perjuangan Suci Ariyanti Merajut Mimpi di Swedia
Mungkin kamu saat ini sedang bertanya-tanya, “Apa sih goals itu?”
Bagi Affan Ghifari, Awardee StuNed Scholarship, goals tidaklah mudah untuk dirumuskan karena ia sendiri merasa kegagalan terbesarnya ada ketika menentukan goals-nya sendiri. Ia berbagi pengalaman ketika mendaftar LPDP merasa dirinya gagal karena lebih banyak bluffing ketimbang real-nya.
Baca: Mengikuti Perkembangan Bidang Hukum dengan Studi ke Belanda Lewat Beasiswa StuNed
Tidak hanya Affan saja, tapi ternyata Ellen Putri Adita, Awardee Swedish Institute Study Scholarship mengakui pernah terjebak ke dalam mindset tersebut. Ia merasa bahwa kuliah di luar negeri biar kelihatan keren saja. Namun, seiring waktu berjalan, Ellen akhirnya berusaha merubah mindset tersebut menjadi keperluan ibadah serta keluar dari zona nyamannya.
Baca: Scholarship Spotlight: Life at Lund University
Masalah goals ini juga dibahas oleh Aditya Mahardika, Awardee LPDP. Baginya salah satu faktor utama untuk meraih beasiswa adalah menjadi seorang visioner. Kita perlu melihat langkah ke depan apa yang akan diambil selepas menempuh studi di luar negeri, jadi jangan hanya ingin kelihatan keren saja!
“The main thing you need to prepare is TO KNOW what YOU REALLY WANT to study and WHY YOU HAVE TO DO IT.” – Aditya Mahardika
Baca: Scholarship Spotlight: How A Self-Made Madurese Made It to London
Hampir semua awardee mengutarakan bahwa tips paling penting yang harus dilakukan adalah menumbuhkan semangat percaya diri dan keberanian untuk menonjolkan diri! Jadi, jangan pernah merasa minder bahkan berpikir kamu itu gak akan lolos.
Berdasarkan pengalaman Dikki Indrawan, Awardee LPDP, percaya diri menjadi modal penting ketika kamu akan diwawancarai. Kalau kamu percaya diri, kamu bisa menyampaikan poin-poin pembicaraan dengan artikulasi yang lancar, jelas, dan antusias. So, PD aja! Biar kamu gak keliahatan nervous atau gugup.
Lalu ia juga mengutarakan bahwa penting untuk menonjolkan diri atau menyombongkan pengalaman tertentu dalam essai atau wawancara kamu. Saran Dikky coba highlight lah aktivitas atau organisasi yang kamu geluti secara aktif dan konsisten. Banyaknya organisasi tidak dipermasalahkan asal bisa memperlihatkan kemampuan sosial dan knowledge kamu. Ini penting bagi pewawancara dalam melihat kecakapan kamu ketika hidup di negara lain nanti.
Pesan Dikky untuk kamu:
“DON’T GIVE UP ON YOUR DREAMS!” – Dikky Indrawan
Lihat Wawancara Dikky di IGTV @ehef.id disini
Ya, kamu gak salah baca. Tips selanjutnya dari pengalaman awardees adalah langkah nekat mereka untuk meraih beasiswa.
Gak percaya?
Bhirawa J. Arifi, Awardee Bourse du Gouvernement Françis (BGF), menuturkan dirinya nekat datang ke Kedutaan Prancis tanpa appointment untuk mencari tahu informasi beasiswa. Hal ini disebabkan ia mengalami kesulitan mencari beasiswa padahal telah memperolah LoA di Universite Paris 1 Pantheon-Sorbonne.
Disana ia dipertemukan dengan PIC Kedutaan dan Wakil Dubes di bidang Pendidikan. Aksi nekat Bhirawa membuahkan hasil. Ia diterima full scholarship yang berarti biaya sekolah, biaya hidup, tiket pesawat, asuransi, buku, dan visa akan ditanggung semua oleh pemerintah Prancis. Kerennya lagi, ia turut mendapatkan hak untuk kerja.
Baca: Navigating the Scholarship Waters to Get to France
Nekat disini juga harus disertai kemauan keras dan syarat-syarat yang sudah terpenuhi. Dalam kasus Bhirawa, ia telah mempunyai semua berkas yang harus dimasukkan tapi berkat kegigihannya turut menghantarkannya kepada kesuksesan.
Jadi, jangan gampang putus asa dan selalu putar otak untuk mendapatkan yang kamu inginkan!
Kamu pernah merasa ragu untuk mendaftar beasiswa karena background yang gak linier?
Keraguan itu turut dirasakan oleh Shantya Shafa Paramitha saat mencari beasiswa yang diinginkannya. Peraih StuNed Scholarship ini menceritakan bahwa dirinya dilihat sebagai orang yang tidak konsisten dalam menekuni bidangnya. Dirinya yang memiliki background S1 Teknik Kimia di UI ini lalu bekerja di Perbankan dan bercita-cita mengambil program master Food Technology.
Berkat riset panjang dan rasa optimis yang tidak putus-putusnya. Shantya akhirnya melihat bahwa StuNed Scholarship adalah peluang yang tepat baginya. Dan kini ia memperoleh beasiswa tersebut dan studi di Program Food Science and Technology, Product Innovation and Management di Wageningen University.
Keren banget kan?
Baca: Tekad Bulat Shantya Meraih Beasiswa Meski Telah Mapan Bekerja
Tips ini pasti sering kamu temui dimanapun dan mungkin kamu bakalan berpikir, “klise ah!”.
Padahal sikap pantang menyerah ini merupakan kunci utama para awardee meraih beasiswa. Kebanyakan para awardee memiliki masa ups and downs nya sendiri loh.
Seperti kisah Abdul Rahman Ismail, Awardee Swedish Institute Study Scholarship yang harus menerima penolakan berkali-kali.
Bayangkan saja di tahun 2014 ketika ia hendak mendaftar LPDP ternyata ia tidak lagi eligible. Kemudian ia juga gagal memperoleh beasiswa Chevening pada tahun 2015 dan 2016. Abdul lalu memutuskan untuk mendaftar beasiswa Swedish Institute di tahun 2016 dan ia harus mengalami kegagalan untuk ketiga kalinya. Tiga kali ditolak tidak menyurutkan semangatnya hingga akhirnya di tahun 2017 ia memperoleh beasiswa dari Swedish Institute.
“Jangan Pernah Merasa Hambatan Menjadi Hambatan!” – Abdul Rahman Ismail
Baca: Scholarship Spotlight: Race Against Time
Lain cerita dengan Raeni, Awardee LPDP ini memiliki background yang menarik karena kondisi finansial keluarga yang bisa dikatakan kurang beruntung. Meskipun ayahnya berprofesi sebagai tukang becak tetapi Raeni berhasil membuktikkan bahwa latar belakang tidaklah penting asal kamu tidak cepat menyerah. Raeni berhasil memperoleh beasiswa LPDP untuk studi master dan beasiswa LPDP lanjutan untuk program doktoralnya.
Baca: Kisah Inspiratif Raeni yang Sukses Meraih Beasiswa LPDP
“Kepintaran atau kecerdasan seseorang tidak sepenuhnya berhubungan dengan apa yang kamu makan karena faktanya niat dan kemauan keras bisa membuat orang yang makanan sehari-harinya hanya tahu tempe lebih sukses dibandingkan orang yang makan telur atau daging.” – Raeni
Itulah 6 tips penting bagi kamu yang akan atau sedang mendaftar beasiswa untuk melanjutkan studi di Eropa.
Yuk, kuliah di Eropa! Temukan daftar program beasiswa luar negeri di sini.