Kalau bahas soal pemakaman, pasti yang muncul di pikiran kita semua adalah sesuatu yang seram dan menakutkan. Tetapi, pemakaman yang satu ini berbeda dari pemakaman yang lain.
Apabila di pemakaman-pemakaman pada umumnya kita biasa menjumpai batu nisan dengan tulisan nama, tanggal lahir, dan tanggal meninggal seseorang, hal berbeda dapat ditemui ketika berkunjung ke Merry Cemetery.
Untuk daftar beasiswa di Eropa, klik di sini.
The Merry Cemetery berada di kota Săpânţa, Romania, dimana lebih dari 600 makam dengan nisan kayu salib menceritakan kisah semasa hidup orang yang telah meninggal di makam tersebut. Digambarkan dalam ukiran yang berwarna-warni dengan gambar dan tulisan yang menarik, The Merry Cemetery memiliki kisah hidup hampir semua orang yang tinggal di kota Săpânţa.
Semua berawal dari ide Stan Ioan Pătraş yang sejak usia 14 tahun menyalurkan kreativitas dan idenya dengan mengukir salib-salib di pemakaman lokal setempat. Pada tahun 1935, Pătraş mulai belajar mengukir puisi dan sajak-sajak serta ukiran bergambar di batu nisan dan salib. Biasanya Pătraş mengukir gambar yang menceritakan bagaimana orang tersebut bisa meninggal.
Pada awal tahun 1970an, masyarakat kota Săpânţa sepakat untuk menunjukkan The Merry Cemetery kepada masyarakat luas dan meminta seorang jurnalis asal Prancis untuk mempublikasikannya.
Stan Ioan Pătraş meninggal pada tahun 1977.
Pada saat itu, ia telah memiliki nisan hasil ukirannya sendiri yang ia tinggalkan di rumahnya untuk dipasang di makamnya. Di makamnya ia menyampaikan bahwa ia begitu mencintai orang-orang dan ia ingin agar orang-orang tetap datang dan mengunjunginya meskipun ia telah meninggal.
Selanjutnya, ide dan keterampilan Pătraş diwariskan kepada muridnya, Dumitru Pop. Pop telah meneruskan hasil karya Pătraş selama lebih dari 30 tahun dan membuat rumahnya sebagai museum dan workshop yang dapat dikunjungi orang luar.
Untuk daftar universitas di Romania, klik di sini.
Dalam karya-karya Stan Ioan Pătraş, setiap warna yang digunakan pada nisan memiliki makna yang berbeda-beda.
Misalnya, warna hijau menggambarkan kehidupan dan warna kuning menunjukkan kesuburan. Adapula warna merah digunakan untuk menampilkan gairah dan semangat, sedangkan warna hitam menggambarkan kematian. Warna-warna tersebut selalu dipadukan dengan warna biru yang dikenal dengan biru Săpânţa yang dipercaya menggambarkan harapan, kebebasan, dan langit.
Selain warna ada juga berbagai simbol atau gambar yang memiliki makna-makna tertentu, misalnya merpati putih yang menggambarkan jiwa dan burung hitam yang menggambarkan kematian yang tragis.
Mungkin kamu ada yang penasaran, kira-kira tulisan apa saja sih yang menghiasi makam-makam di The Merry Cemetery ini.
Nah, berikut adalah beberapa tulisan-tulisan unik pada batu nisan yang menghiasi The Merry Cemetery:
Underneath this heavy cross / Lies my mother-in-law poor / Had she lived three days more / I would be here and she would read / You that are passing by / Try not to wake her up / For if she comes back home / She’ll bite my head off / But I will act in the way / That she will not return / Stay here my dear Mother-in-law.
Mungkin sebagian dari kamu berpikir bahwa tulisan-tulisan diatas seperti sindiran untuk orang meninggal pada makam tersebut tetapi Pop menjelaskan bahwa tidak ada satu orang pun yang pernah mempermasalahkan hasil karyanya atau gurunya. Dan menariknya, pihak keluarga dari orang meninggal tersebut memang ingin apa yang tertulis di nisan adalah fakta mengenai orang tersebut.
Menarik ya pemakaman unik yang satu ini.
Untuk info lebih lanjut tentang Kuliah di Romania, klik di sini.