Kalau kamu punya mimpi untuk berkuliah ke luar negeri, mungkin kamu sudah punya bayangan destinasi studi impianmu. Dari universitas, lokasi, ataupun jurusan yang akan kamu ingin tekuni. Memang, mencapai mimpi untuk kuliah di luar negeri tidak mudah; Biayanya tidak murah, jauh, dan perlu penyesuaian hidup yang baru. Tapi, yakinlah, dengan tekad dan semangat yang tinggi, kamu bisa melalui segala rintangan untuk menuju kesana.
Sekarang sudah banyak beasiswa tersedia untuk membantu beban biaya untuk berkuliah di luar negeri. Program beasiswa sudah banyak macamnya juga. Mulai dari beasiswa dari pemerintah, universitas, ataupun organisasi swasta. Ada juga banyak beasiswa yang tersedia yang diperuntukan untuk kelompok spesifik di masyarakat, seperti khusus perempuan atau laki-laki, ras, desibilitas, dan lainnya.
Pemilihan beasiswa apapun sudah pasti selektif, tentunya. Komite pemberi beasiswa ingin memastikan bahwa beasiswa yang diberikan memang pantas untuk sang penerima dan dapat dikembangkan lagi setelah kelulusan secara optimal. Oleh karena itu, dalam merelesasikan keinginanmu untuk bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa, ada langkah-langkah strategis yang perlu kamu perhatikan.
Pertama dan terpenting, jangan takut untuk menjangkau orang-orang di sekitarmu untuk meminta bantuan. Hubungi kantor studi di luar negeri universitasmu, profesor, kantor bantuan keuangan, dan penasihat akademik untuk bertanya kepada mereka mengetahui beasiswa atau hibah yang cocok dengan kriteriamu.
Jika memungkinkan, datangi langsung ke kantor-kantor ini untuk meminta saran tentang cara mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri, daripada hanya mengirim email atau menelepon. Hal ini tidak hanya akan memudahkan profesor atau kantor studi di luar negeri untuk membantumu, tetapi mereka juga akan terkesan dengan tekad dan inisiatifmu yang jelas saat tiba untuk membahas bantuan keuangan secara langsung. Bagian tersulit dari mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri hanyalah menemukannya, jadi pastikan untuk bertanya kepada para profesional apakah mereka mengetahui informasi tersebut.
Hal ini bukan hal yang sepele, malahan salah satu hal fundamental dalam proses aplikasi beasiswa: lakukan risetmu! Semakin banyak beasiswa yang dapat kamu ajukan, semakin banyak bantuan keuangan yang bisa kamu dapatkan. Kamu bisa memulai dengan menjelajahi website ehef.id dimana bukan hanya satu tipe beasiswa saja yang tersedia, tetapi dari berbagai macam sumber. Jangan lupa baca artikel-artikel ehef.id seperti ini untuk tahu lebih lanjut perkembangan tentang beasiswa yang tersedia untuk masyarakat Indonesia.
Cara terbaik untuk mengetahui semua detail seluk-beluk beasiswa yang akan kamu lamar serta persyaratan aplikasi terkini adalah dengan menghubungi komite beasiswa secara langsung — merekalah adalah komite yang menulis syarat dan ketentuan untuk mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri. Ini tidak hanya akan memastikan bahwa kamu memiliki semua informasi yang akurat, kamu juga akan menunjukkan kepada komite beasiswa bahwa kamu tidak takut untuk mengambil inisiatif dan secara aktif mengejar beasiswa yang kamu lamar.
Kamu harus berada di radar mereka.
Setelah menyusun daftar beasiswa studi di luar negeri yang sudah kamu tentukan untuk dilamar, sekarang waktunya untukmu bekerja keras! Sebagian besar dari proses aplikasi adalah merevisi resume. Pastikan untuk menyoroti pengalaman internasional apa pun yang kamu miliki, perbarui semua aktivitas substansial yang terbaru, dan cobalah untuk tidak menulis lebih dari satu halaman. Menulis dengan singkat itu penting.
Surat pengantar resume merupakan bagian penting saat kamu mengirimkan aplikasi karena itu bisa menjadi satu-satunya kesempatan untukmu menyampaikan argumen kenapa kamu layak mendapatkan beasiswa yang dilihat oleh bagian awal penerimaan aplikasi. Oleh karena itu, kamu tidak bisa semata-mata menuliskan tentang seberapa hebatnya kamu sebagai seorang mahasiswa secara umum. Fokus pada bagaimana kamu akan berencana untuk menerjemahkan pelajaran yang akan kamu dapatkan dari luar negeri ke dalam karir dan kehidupanmu.
Selain motivation letter dan resume, aplikasi untuk beasiswa studi di luar negeri biasanya memerlukan referensi pribadi; yaitu, pendapat dari seseorang yang pernah beriteraksi langsung denganmu baik dalam lingkungan profesional atau akademis.
Penting untuk diperhatikan dalam memilih dosen atau atasan: pilihlah orang yang kamu punya hubungan baik dan akan dengan senang hati merekomendasikanmu Dengan kata lain, jangan meminta dosen yang pernah mengajarmu dibeberapa tahun silam yang mungkin sudah lupa denganmu. Tetapi pilihlah dosen sesuai dengan kedekatan dan juga mata pelajaran yang kamu minati. Misalnya, kamu ingin mendaftar ke jurusan Hubungan Internasional, dosen Ilmu Politik akan cocok sebagai orang yang menuliskan rekomendasi untukmu.
Hal yang perlu diingat juga, ketika meminta seorang dosen untuk menuliskan surat rekomendasi untukmu, selalu minta dari jauh-jauh hari sebelumnya supaya mereka bisa meluangkan waktu dan tidak terburu-buru; Sadari bahwa kamu akan meminta waktu mereka yang sibuk untuk membantumu. Setelah mereka sudah melakukannya, menuliskan ucapan terima kasih tertulis juga tidak ada salahnya.
Jika kamu akan melamar ke sejumlah beasiswa atau hibah yang berbeda-beda, bersamaan dengan universitas dimana kamu akan berkuliah, mungkin sulit untuk mengingat semua deadlines dan persyaratan aplikasi yang berbeda-beda. Buatlah kalender khusus untuk aplikasi beasiswa dan juga universitas dengan semua deadlines yang jelas. Mungkin ini sudah pasti dilakukan, tapi kalau kamu belum melakukannya, lakukanlah! dengan setiap tenggat waktu ditandai dengan jelas. Dengan ini kamu akan lebih teratur dan punya perkiraan kapan kamu akan menyelesaikan semuanya.
Daftar beasiswa secepat mungkin dengan aplikasi yang kuat. Itu adalah jalan kunci yang bisa mengantarmu untuk mendapatkan beasiswa. Bagian ini akan membutuhkan banyak waktu dan kesabaran, karena setiap bagian sekecil apapun itu penting. Jangan ada dokumen yang terlewatkan: Apa ada dokumen yang perlu di terjemahkan? Atau dokumen yang perlu kamu minta dari pihak kantor atau universitas? Perhatikan baik-baik persyaratan yang harus dilengkapi dan dedikasikanlah waktu yang cukup untuk antisipasi resiko lamanya dokumen itu untuk diterbitkan.
Selain itu, jika kamu akan melamar ke lebih dari satu beasiswa, pastikan untuk menulis aplikasi yang khusus untuk setiap beasiswa tersebut. Hindari godaan untuk menyalin dan menempel dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Ingat, komite beasiswa sudah biasa untuk meneliti aplikasi yang isinya terkesan terlalu umum.
Seringkali, orang-orang terburu-buru dalam melakukan pendaftaran terutama jika melamar lebih dari satu. Baca dengan teliti petunjuk dari penyelenggara beasiswa dan luangkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan semua aplikasimu tanpa merasa seperti berada di bawah tenggat waktu yang berat. Kamu akan menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik jika kamu tidak merasa terburu-buru, dan pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik berarti kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan beasiswa.
Ini mungkin terkesan sederhana, tetapi untuk mendapatkan beasiswa, sering kali kamu juga harus memiliki nilai yang cukup memadai. Tidak semua beasiswa atau hibah membutuhkan nilai yang tinggi atau diatas rata-rata, tetapi banyak dari mereka yang meminta hal tersebut. Nilai akademis bisa menggambarkan apakah nantinya penerima beasiswa tersebut bisa mengikuti pendidikan formal dengan baik yang nantinya akan serius dengan studinya kelak. Oleh karena itu, mulailah lebih serius kuliah jika kamu masih berkuliah sebelum waktu mendaftar beasiswa. Kalau kamu sudah lulus dan terpaksa harus menggunakan nilai IPK/GPA-mu yang lalu, jangan putus asa dulu. Mungkin kamu bisa tonjolkan dari kelebihanmu yang lain seperti keterlibatan organisasi, ataupun penemuan yang kamu lakukan setelah lulus kuliah. Hal-hal ini juga bisa mendukung dan memberi nilai lebih pada aplikasimu.
Melalui motivation letter, kamu bisa bercerita dan lebih meyakinkan pemberi beasiswa bahwa kamu adalah kandidat yang pantas. Motivation Letter mungkin memiliki stigma yang negatif karena tekanan yang ditimbulkannya bahwa esai tersebut harus sempurna. Jangan khawatir! Ubah cara pikir itu menjadi kesempatan untuk kamu bersinar. Bicarakan soal semangat dan keinginanmu untuk belajar di luar negeri dan pastikan tuliskan alasan kenapa destinasi studi pilihanmu cocok untuk mengembangkan karir dan dirimu di masa depan.
Komite pemberi beasiswa ingin tahu bahwa dana yang mereka berikan akan berbuah baik dan siswa yang mendapatkannya menghargai kesempatan yang diberikan kepada mereka. Jadi jangan takut untuk mengekspresikan diri; ceritakan kisahmu dan jelaskan kenapa kamu pantas mendapatkan beasiswa tersebut.
Pada akhirnya, hal yang paling penting untuk diingat adalah berkomitmen atas waktumu untuk berusaha semaksimal mungkin dalam mendaftar beasiswa, sama seperti yang kamu lakukan untuk tugas akademik lainnya. Sekalipun kamu tidak mendapatkan beasiswa yang kamu harapkan, kamu akan belajar secara langsung proses menulis, berkoneksi dengan atasan,membagi waktu, dari antara keuntungan lainnya.
Satu tip terakhir untuk mendapatkan beasiswa: Cobalah untuk tidak terjebak dalam pemikiran bahwa tidak mungkin melanjutkan studi di luar negeri karena uang. Karena kalau kamu berusaha keras dan mencoba berbagai kesempatan yang ada, hal itu sangat memungkinkan. Kuliah di luar negeri bukan hanya memberikanmu ijazah yang istimewa, tetapi juga pengalaman yang akan mengubah hidup dengan berada di luar zona nyaman dan segala petualangan yang menyertainya.