CV adalah dokumen “kesan pertama” pelamar yang dilihat oleh recruiter saat menentukan pegawai yang cocok untuk suatu posisi yang dicari oleh perusahaannya. Tidak lebih dari beberapa detik, recruiter bisa menilai apakah pelamar menarik untuk dikenal lebih dalam berdasarkan yang ditulis secara singkat dalam beberapa lembar kertas. Dalam waktu beberapa detik saja, keputusan untuk mengulik kompetensimu ditentukan!
CV adalah penentu awal, oleh karena itu, CV biasanya adalah dokumen nomor satu yang wajib disertakan saat melamar kerja. Untuk itu, menyusun CV yang baik dan menarik sangat penting untuk kamu bisa lolos ke tahap berikutnya. Kalau di tahap awal saja kamu sudah gagal, ya.. Ucapkan selamat tinggal kepada kesempatan kerja di posisi yang kamu lamar.
Menulis CV itu ibarat berdagang. Kamu harus bisa memasarkan kualifikasi profesional dan akademik yang kamu miliki ke calon “pembeli” yaitu recruiter dengan menggunakan teknik pendekatan yang jitu. Jelaskan apa saja yang pernah kamu lakukan untuk mengembangkan perusahaan lama dimana kamu bekerja. Ceritakan bagaimana keadaan perusahaan sebelum dan sesudah kamu hadir: Apa tantangan terbesar mereka dan bagaimana kamu sudah membantu mengatasinya? Bagaimana perusahaan tersebut menjadi lebih baik karena kamu? Ingat, pemasaran yang baik adalah yang bisa meyakinkan pembeli atas fungsi dan kepuasan yang akan didapat setelah membeli.
NOTA: Jenis CV bisa berbeda-beda tergantung bidangnya. Jadi, saat melamar kerja, sangat dianjurkan untuk pelamar membuat CV yang spesifik dengan bidang yang didaftarkan dan tidak mengandalkan satu jenis CV untuk seluruh lamaran pekerjaan. Contohnya, kamu ingin melamar di bidang Pemasaran, kamu harus mendeskripsikan pengalaman kerja yang bisa menunjukan keterlibatan serta prestasi yang kamu sudah capai di bidang Pemasaran. Lain lagi jika kamu ingin mendaftar di bidang Hubungan Masyarakat. Dari tugas sampai ukuran sukses dari kedua posisi itu berbeda, jadi recruiter akan memberikan penilaian yang berbeda. Intinya, buat CV harus sesuai dengan posisi yang ingin dilamar menurut kasus per kasus.
Ada 3 komponen yang paling penting untuk ditulis di dalam CV yaitu:informasi pribadi, informasi pekerjaan, dan informasi pendidikan. Selain tiga komponen tersebut, informasi tambahan bersifat komplemen, seperti: publikasi, skill, dan hobi - tergantung yang dirasa akan mendukung aplikasi.
Informasi pribadi terdiri dari nama lengkap, alamat, nomor telepon yang aktif, dan alamat email. Semua informasi ini harus terbaru dan aktif digunakan. Jangan sampai kamu mencantumkan alamat email lama yang jarang kamu buka atau mencantumkan nomor telepon orang lain yang bukan nomor pribadimu. Pastikan recruiter bisa menghubungimu langsung dari informasi pribadi yang telah kamu cantumkan.
Dalam penulisan pengalaman kerja, urutkan dari urutan yang terbaru sampai yang terlampau. Ini juga berlaku untuk komponen informasi pendidikan.
Tulis secara detail tugas kerja di kantor lama dengan penjelasan yang bisa menggambarkan ukuran pencapaianmu. Dengan mencantumkan angka, recruiter bisa lebih memahami kontribusi yang kamu buat saat berada di posisi tersebut. Misalnya, deskripsi pengalaman kerja untuk manager pemasaran berbunyi, “Meningkatkan sales sebanyak xx% dari tahun sebelumnya karena mengintegrasikan metode pembayaran non-tunai di semua outlet yang sudah beroperasional”. Perhatikan bahwa ada ukuran seberapa banyak peningkatan sales perusahaan karena peranmu melaksanakan suatu inisiatif. Buktikan kontribusi yang kamu buat dibanding menulis kata-kata mutiara dan janji-janji manis nan klise.
Limit tiga pencapaian yang paling berkesan dan bisa menggambarkan tanggung jawab menduduki posisi tersebut. Jika kamu belum pernah bekerja, kamu bisa menuliskan pengalaman kerja part time atau magang sebelumnya. Prinsipnya masih sama, tulis 3 pencapaian yang pantas disoroti dan pastikan contoh tersebut bisa merepresentasikan kompetensimu.
NOTA: Dalam penyusunan CV, sebaiknya seluruh informasi masuk ke dalam satu sampai dua halaman saja. Seperti yang sudah disampaikan, recruiter hanya memiliki waktu dan rentang perhatian yang terbatas karena banyaknya CV lain yang harus disortir. Oleh karena itu, entah kamu melamar di posisi manager atau associate, coba untuk tidak menulis CV melebihi dua halaman. Dengan kapasitas informasi yang terbatas, kamu harus bisa menentukan informasi yang terbaik untuk ditampilkan. Pilih pengalaman kerja yang paling signifikan dan bisa merepresentasikan peranmu di perusahaan tersebut dengan singkat dan menarik.
Kalau kamu adalah seorang sarjana baru, cukup cantumkan pendidikan SMA dan universitas dimana kamu lulus. Recruiter tidak tertarik dengan informasi pendidikan sebelum SMA karena dipandang kurang relevan. Sebaliknya, jika kamu mempunyai gelar yang lebih tinggi, cukup cantumkan dimana kamu berkuliah berserta jurusan yang kamu ambil.
Menuliskan IPK atau GPA-mu itu tidak diharuskan, tapi jika IPK-mu melebihi 3.5, kamu boleh mempertimbangkan untuk mencantumkannya untuk menonjolkan prestasi akademis.
Informasi lain yang kiranya relevan dan bisa memberikan nilai tambah pada profil CV bisa ditambahkan. Perhatikan kata kunci yang dituliskan di lowongan pekerjaan tersebut dan ambil kata-kata kunci ini dan cantumkan di CV kamu jika kamu menguasainya. Misalnya, kalau kamu melamar kerja sebagai software engineer, recruiter mungkin mau melihat kata kunci seperti, “Java“, “SQL”, atau “Python”. Berikan contoh spesifik di informasi pekerjaan jika kamu berkesempatan menggunakan software/tool/skillset tersebut dalam memperbaiki masalah atau meningkatkan produktivitas di perusahaan.
Perihal estetika dan peletakan informasi pada CV, tidak ada yang adikara; Kembali ke subjektivitas masing-masing penulis yang disesuaikan oleh apa yang biasanya digunakan di setiap industri. Biasanya, di dalam industri kreatif, pelamar lebih ekspresif dan kreatif dalam pembuatan CV. Seorang sarjana Desain Interior dari University of South Wales membuat CV berbentuk Lego agar terlihat lebih menonjol dari pelamar lain. Membuat CV yang unik seperti itu akan menunjukan sisi kreatifitas dan pemikiran “out of the box” bahkan sebelum tahap wawancara. Tetapi pendekatan ini mungkin tidak sesuai untuk bidang lain yang lebih formal seperti Bisnis. Bisnis resume padat akan informasi dan memang terkesan membosankan. Tetapi skema seperti itu yang digunakan agar informasi yang dicantumkan mudah dibaca dan dinilai secara cepat.
Zaman modern seperti sekarang sudah banyak cara mengirimkan CV. Beberapa diantaranya yaitu lewat website perusahaan, Linkedin, atau email langsung ke recruiter.
Ingat untuk selalu beretika dalam mengirimkan CV. Walaupun kamu mengirimkan CV ke email perusahaan, email tersebut tetap akan dibaca oleh seseorang disana yang akan menilai kecocokan profilmu di tahap awal. Terlebih lagi kalau kamu langsung mengirimkannya ke email recruiter. Budayakan sopan santun agar kamu mempunyai kesan yang baik oleh lawan bicara. Dan jangan lupa untuk cek lagi CV dan konten emailmu, pastikan tidak ada salah ketik atau kesalahan-kesalahan kecil lainnya.
Sabar dalam menunggu jawaban hasil lamaranmu. Kalau kamu sudah menunggu lebih dari seminggu, kamu bisa mengirimkan email follow-up ke email perusahaan atau langsung ke recruiter kembali. Ingat untuk selalu sopan dan tidak perlu bertele-tele.
Sebagai manusia, kita pasti mau hasil yang terbaik dari segala usaha kita. Ibarat dalam proses pencarian jodoh, kita akan bertemu dengan yang cocok pada akhirnya, tapi tidak jarang bertemu dengan yang tidak cocok juga. Coba pelajari kembali apa saja jika kamu belum berhasil mendapatkan pekerjaan yang kamu lamar. Biasanya, kegagalan bisa diperbaiki dengan mempelajari kembali. Setelah itu, kembalilah ke pasar tenaga kerja dan jadi pelamar yang lebih berkompetensi. Semoga dengan artikel ini kamu sukses masuk ke tahap berikutnya. Good luck!