Oleh Kristantinova
Salah satu persyaratan yang harus kamu penuhi untuk bisa kuliah di negara-negara Eropa adalah lulus ujian bahasa Inggris. Ujian bahasa Inggris yang paling terkenal dan banyak diambil oleh calon murid adalah TOEFL dan IELTS. Biasanya standar persyaratan untuk bisa diterima masuk ke universitas luar negeri adalah 550 untuk TOEFL yang paper based, 79 untuk TOEFL yang internet based atau 6.0 untuk IELTS. Standar nilai minimal bisa lebih tinggi lagi apabila kamu mengambil jurusan-jurusan seperti kedokteran, sastra, dan hukum. Ujian ini merupakan poin penting yang harus kamu perhatikan untuk bisa kuliah di Eropa. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips agar hasil ujian TOEFL dan IEFLTS kamu bisa membawamu selangkah lebih dekat menuju universitas yang kamu inginkan.
Klik di sini untuk detail lebih lanjut mengenai Kuliah S2 di Belanda
1. Mengikuti kursus persiapan
Persiapan tes TEOFL atau IELTS dapat kamu ikuti di lembaga-lembaga yang menawarkan program kursus persiapan TOEFL atau IELTS. Jika kamu ingin melakukan persiapan yang lebih mandiri, kamu bisa berlatih melalui buku-buku TOEFL atau IELTS atau melalui soal-soal yang dapat kamu unduh dari internet. Namun, jika kamu ingin mendapatkan hasil yang lebih maksimal, disarankan untuk mengambil kursus karena melalui kursus tersebut kamu bisa lebih banyak bertanya kepada guru kursus dan waktu persiapanmu lebih terjadwal.
Selain itu, pastikan lembaga yang kamu pilih benar-benar merupakan lembaga resmi yang menyediakan TOEFL/IELTS Preparation Course karena materi yang diberikan pasti akan berbeda. Pada program khusus TOEFL/IELTS, kamu akan mendapatkan tips-tips untuk mengerjakan soal di setiap bagian ujian.
2. Konsisten dalam belajar
Untuk bisa lulus ujian TOEFL/IELTS dengan hasil yang memuaskan kamu harus bisa disiplin dalam belajar. Berdasarkan wawancara EHEF dengan Lora, salah satu penerima beasiswa StuNed, setidaknya kamu harus bisa meluangkan waktu satu jam untuk melatih kemampuan bahasa Inggrismu. (Lihat cerita lengkap Lora meraih beasiswa ke Belanda di sini)
3. Perbanyak latihan mendengarkan
Salah satu bagian dalam tes bahasa Inggris adalah mendengarkan (listening). Ujian mendengarkan bisa menjadi sulit jika kamu tidak terbiasa dengan aksen Inggris yang digunakan dan tidak mampu menangkap maksud dari percakapannya. Menurut Suci, salah satu mahasiswa yang saat ini sedang berkuliah di Swedia, mendengarkan percakapan bahasa Inggris melalui lirik lagu atau film dapat membantu mengasah kemampuanmu memahami aksen dan isi percakapan. (Lihat cerita lengkap Suci meraih beasiswa ke Swedia di sini)
Info lengkap mengenai Beasiswa Erasmus+, klik di sini
4. Baca pertanyaan pada lembar soal sebelum percakapan diputar
Dengan membaca terlebih dahulu soal yang diberikan, kamu bisa lebih menerka-nerka isi percakapan atau topik apa yang kira-kira akan dibahas dalam percakapan nanti. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat mencari tahu jawaban yang tepat dari soal percakapan tersebut.
5. Perbanyak perbendaharaan katamu
Pada bagian membaca (reading), soal ujian yang akan diberikan biasanya akan berupa bacaan berita atau artikel yang terkadang memiliki perbendaharaan kata yang berbeda dengan percakapan sehari-hari pada biasanya. Untuk itu, kamu harus lebih banyak membaca berita, artikel, dan buku-buku akademik berbahasa Inggris untuk menambah vocabulary-mu. Dengan memperkaya vocabulary, kamu akan bisa lebih memahami isi soal dan pertanyaannya.
6. Belajar untuk membaca cepat (skimming)
Pada bagian soal reading, kamu akan menemui banyak bacaan yang cukup panjang. Kamu harus belajar untuk membaca cepat dan memahami pokok-pokok bacaan yang penting agar waktumu tidak terbuang untuk membaca dan memahami isi bacaan tersebut.
Untuk daftar lengkap universitas di Eropa, klik di sini.
7. Membuat poin-poin penting saat mengerjakan ujian menulis (writing)
Ujian menulis akan banyak menyita waktumu karena kamu memerlukan waktu untuk memikirkan isi tulisanmu, cara penulisannya, dan susunan penulisannya. Untuk menghemat waktu, kamu bisa membuat poin-poin penting sebelum mulai menyusun tulisanmu agar ketika kamu menulis nanti, tulisanmu sudah lebih terstruktur dan jelas.
8. Percaya diri dan tidak monoton pada ujian berbicara (speaking)
Pada ujian IELTS, kamu akan mengikuti ujian berbicara. Kunci untuk ujian berbicara ini adalah percaya diri. Jawablah setiap pertanyaan yang diberikan sambil tersenyum dan tidak monoton. Misalnya, ketika kamu ditanya tentang tempat tinggalmu, cobalah untuk mengembangkan jawabanmu dibandingkan hanya menjawab satu penggal kata saja. Memperkaya vocabulary juga penting agar kalimat yang kamu sampaikan tidak hanya itu-itu saja.
Untuk informasi lengkap mengenai Kuliah di Eropa, klik di sini.