Language

RECAP: IG Live Interview "Studying Design in Italy"

Last updated on 06 Oct 2024
RECAP: IG Live Interview "Studying Design in Italy"

EHEF_LiveIG_GeniesVinondaW_InstaFeed_1080x1080pxl_RECAP.jpg

Oleh: Claire Jasmine

Pada hari Minggu, 28 April 2019 lalu, Tim EHEF.ID berkesempatan untuk mewawancari Genies Vinona Wilhelmina,seorang mahasiswa magister di Istituto Marangoni dengan jurusan Contemporary Interior Design. Banyak hal yang menarik dari perjalanan akademik Genies, awalnya Genies tidak memilih jurusan yang sesuai dengan kegemarannya, yaitu desain. Saat menjalani studi S1, awalnya Genies sempat mengambil jurusan Hukum sampai akhirnya beralih ke Arsitektur di Universitas Trisakti, Jakarta. Hal yang serupa kembali terjadi saat Genies memutuskan untuk melanjutkan studinya di Eropa untuk S2. Genies awalnya mendaftarkan diri ke sembilan universitas untuk program magister Business. Tetapi, saat di penghujung jalan, Genies mengambil kesempatannya untuk mendaftarkan diri ke universitas desain bergengsi di Itali sebulan sebelum pendaftarannya ditutup. Tak disangka, Genies diterima di Istituto Marangoni dan akhirnya sekarang Genies sudah ada di penghujung semester akhir dan akan lulus sebentar lagi.

Pada kesempatan ini, Genies menceritakan proses pemilihan jurusan S2-nya sampai akhirnya Genies sekarang sudah di akhir semesternya di Istituto Marangoni dan akan lulus di musim panas 2019. Kalau kamu penasaran gaya hidup tinggal di Milan Itali dan kamu perlu inspirasi untuk mengambil jurusan desain, artikel ini bisa membantumu menjawab pertanyaanmu!

Keunggulan Istituto Marangoni

“Marangoni udah enak banget deh pokoknya!” seru Genies. Memang, dari penjelasan Genies, Istituto Marangoni memiliki program studi yang menunjang siswa nya untuk berkembang dari jurusan desain yang dipilihnya. Program studi magister Contemporary Interior Design yang dipilih Genies berdurasi sembilan bulan yang terbagi menjadi tiga semester. Keunggulan utama Istituto Marangoni dari universitas desain di Itali lainnya adalah real project sebagai metode pengajarannya. Dengan terjun langsung dengan dengan perusahaan atau institusi di industri desain, siswa didorong untuk menjadi mandiri dan profesional.

Contohnya untuk semester pertama, Genies bekerjasama dengan brand Valentino dimana Valentino sebagai client memberikan tugas kepada kelas Genies untuk mendesain furniture sesuai dengan kebutuhannya. Dalam proses kerjasama tersebut, Genies bertemu langsung dengan CEO Valentino dan desainer-desainernya. Jadi, Genies dituntut untuk menjadi profesional dan memberikan yang terbaik dari hasil kerjanya.

Setiap semester, Genies ditugaskan untuk bekerjasama dengan brand yang berbeda-beda. Dengan ini, murid dapat mengeksplorasi industri desain dari sudut yang beragam dan memperluas pengalamannya. Tak hanya itu, secara teknis, Genies juga belajar cara menyusun portofolio dan membuat presentasi yang baik dan benar langsung dari perusahaan yang kemungkinan akan bekerja sama dengannya kelak. Dengan alasan itu, Genies beranggapan bahwa berkuliah di Istituto Marangoni sangatlah memuaskan.

Kuliah Desain di Itali

Berkuliah di jantung kota desain di dunia dengan jurusan yang sama menjadi pengalaman yang berkesan untuk Genies. Genies kebanyakan menghabiskan untuk mengerjakan tugas kuliah. Tapi kota Milan, Itali seakan tak habisnya memberi inpirasi desain untuk Genies, khususnya contemporary design. Alasan Genies mengambil jurusan Contemporary Interior Design karena Ia ingin menciptakan desain yang berkelanjutan dan juga fungsional. “Interior design luas banget, tapi aku lebih milih yang lebih specific yaitu design for the future.Contemporary Interior Design bukan cuma mikirin design masa depan tapi juga design between past and future. Keeping the building looking contemporary. Aku pingin desain sesuatu yang sustainable tapi tetap contemporary.” jelasnya.

Untuk kalian yang masih bingung mau sekolah desain dimana, Istituto Marangoni di Milan, Itali harus masuk pertimbanganmu. Menurut Genies, "Kalau mau ambil jurusan desain, Itali udah paling best choice” katanya.

Tips dari Genies

Kalau kalian tertarik untuk berkuliah di Itali, sebaiknya mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Itali sebelum berangkat kesana. Orang Itali sangat bangga dengan kultur dan bahasanya. Oleh karena itu, masih banyak orang asli Itali yang lebih nyaman menggunakan bahasa Itali dibanding bahasa Inggris.

Kelas yang Genies ambil di Istituto Marangoni ada yang berbasis bahasa Itali dan clientnya pun ada yang berkomunikasi dengannya dengan bahasa Itali. Pada situasi seperti itu, biasanya ada translator yang membantunya berkomunikasi dengan client atau teman dan dosennya. Geniespun sekarang sudah bisa bahasa Itali secara otodidak karena dituntut untuk berkomunikasi dan berusaha beradaptasi.Jadi, kalau kamu mau berkuliah di Itali, sebaiknya sudah belajar bahasa Itali dasar supaya bisa beradaptasi dengan lancar saat sampai di Itali.

Untuk Genies, agar tetap fokus menyelesaikan studinya dan bersemangat walau saat keadaan yang sulit, Ia mengingatkan dirinya dengan rasa takut jika tidak lulus tepat waktu. Menurut Genies, memiliki rasa takut untuk tidak lulus kuliah tepat waktu dan buang-buang uang mendorongnya agar tetap fokus belajar dan menamatkan studi S2-nya di Istituto Marangoni.

Ternyata mempunyai rasa takut ada keuntungannya juga ya..


Tertarik untuk kuliah desain di Itali? Datang ke EHEF FAIR di kota terdekatmu! Info lebih lanjut ada di EHEF.ID!