By Shiella Aldama
Denmark hanya memiliki 8 universitas negeri yang didukung penuh oleh pemerintah dan menyediakan program sarjana dan pascasarjana untuk berbagai bidang. Beberapa di antaranya juga merupakan institusi dengan program studi yang lebih spesifik seperti Sekolah Bisnis & Sekolah Teknik Informasi.
Institusi dengan pembelajaran berbasis riset
Bachelor Degree
Master Degree
Phd Degree
Terdapat program dalam bahasa Denmark untuk program sarjana S1 dan program dalam bahasa Inggris untuk program sarjana S2 dan S3 untuk jurusan berikut.
Program sarjana Marine & Technical Engineering yang hanya tersedia dalam bahasa Denmark.
Secara umum, tiap program studi universitas di Denmark mengharuskan calon pendaftar program pascasarjana untuk memiliki:
Selain itu, tiap program studi berbeda bisa saja memiliki persyaratan yang lebih spesifik. Calon mahasiswa perlu menghubungi institusi terkait atau setidaknya mengunjungi situs resmi dari institusi tersebut untuk melihat detil persyaratan yang perlu dipenuhi.
Berbeda dengan negara-negara lainnya seperti Swedia, Denmark tidak menetapkan periode pendaftaran yang serempak untuk semua perguruan tinggi di negaranya.
Pendaftaran dibuka setiap tanggal 1 Februari hingga 15 Maret setiap tahunnya. Calon mahasiswa bisa mendaftarkan diri melalui website www.optagelse.dk.
Berbeda dengan program sarjana, calon mahasiswa program pascasarjana perlu melakukan pendaftaran langsung ke universitas yang diinginkan (tidak melalui website www.optagelse.dk).
Oleh sebab itu, calon mahasiswa perlu memperhatikan batas waktu pendaftaran masing-masing universitas dengan mengunjungi situs resmi universitas yang diinginkan. Beberapa universitas bahkan memiliki 2 gelombang pendaftaran di dalam satu tahun.
Tanggal batas akhir pendaftaran Universitas Denmark di tahun 2024:
Saat ini, penduduk di Denmark bersaing dengan Finlandia, Islandia, dan Swedia untuk mengisi posisi teratas dalam daftar negara dengan penduduk paling bahagia di seluruh dunia. Denmark sangat peduli akan keseimbangan kehidupan kerja warganegara nya. Waktu bekerja penduduk denmark adalah 37 jam per minggu nya dan mereka mendapatkan 5-6 minggu waktu libur di mana mereka tetap dibayar (paid vacation). Kepedulian terhadap keseimbangan hidup penduduknya juga berlaku di dalam dunia pendidikan. Para pelajar didukung untuk tidak terlalu keras dalam menjalankan studinya dan tetap bisa melakukan aktivitas-aktivitas lain supaya memiliki kualitas hidup yang baik dan seimbang.
Denmark memiliki tingkat terendah di dunia dalam hal korupsi dan menduduki tingkat kriminalitas paling rendah di dunia.
Meski penduduknya diharuskan untuk membayar pajak dengan nominal yang cukup tinggi, sebagai gantinya, pemerintah menyediakan banyak fasilitas berkualitas seperti fasilitas kesehatan gratis, standar edukasi yang tinggi, infrastruktur yang baik, lingkungan yang aman, dsb. Ini membuat penduduk Denmark memiliki kualitas hidup yang tinggi.
Mahasiswa internasional yang belum mempelajari bahasa Denmark tidak perlu kuatir menjalankan studi di Denmark karena rata-rata penduduk Denmark bisa berbahasa Inggris dan terdapat program-program studi yang tersedia dalam bahasa Inggris.
Mahasiswa Denmark juga bisa mendapatkan akses gratis untuk belajar bahasa Denmark yang bermanfaat jika mahasiswa berencana untuk menetap dalam waktu yang lama di Denmark (untuk studi atau bekerja) dan ingin memahami budaya lokal Denmark.
Jika Anda bertanya kepada mahasiswa yang berkuliah di Denmark tentang kurikulum perguruan tinggi di sana, Anda mungkin akan sering mendapat informasi tentang kebebasan memilih mata kuliah yang ingin dipelajari. Banyak program pascasarjana yang mewajibkan mahasiswa mengikuti beberapa mata kuliah tertentu namun, selebihnya, mahasiswa memiliki fleksibilitas untuk menentukan mata kuliah di bidang tertentu yang ingin dipelajari. Ini membuat mahasiswa bisa fokus melakukan eksplorasi pembelajaran pada topik-topik atau bidang yang sesuai dengan minat pribadi.
Selama menjalani studi, mahasiswa betul-betul diberikan ruang untuk gagal dan belajar dari kegagalannya. Para pengajar di universitas Denmark lebih menitikberatkan proses dibandingkan sekedar melihat hasil akhir pembelajaran sehingga kegagalan dalam tugas atau proyek yang dijalankan belum tentu mengakibatkan mahasiswa mendapat nilai akhir yang buruk. Ketika gagal menggarap sebuah proyek, mahasiswa tetap bisa mendapatkan nilai akhir yang baik (bahkan sempurna) jika bisa menjelaskan hal-hal yang mengakibatkan kegagalannya dan apa yang menjadi pelajaran dari kegagalan tersebut.
Para pekerja di Denmark memiliki sebuah kelebihan di mana mereka tidak memiliki porsi pekerjaan yang berlebihan yang berpotensi membuat stres karena mereka membiasakan diri untuk bekerja dan bersinergi di dalam sebuah kelompok. Hal ini diimplementasikan di dalam sistem belajar di perguruan tinggi Denmark. Mahasiswa akan banyak diminta untuk belajar dan melakukan proyek bersama di dalam sebuah kelompok supaya terbiasa untuk saling menginspirasi, melengkapi, dan berkolaborasi dengan satu sama lain untuk membuahkan hasil kerja yang lebih optimal.
Sistem pendidikan di Denmark menggunakan model belajar ala Scandinavian di mana tidak ada hirarki di antara mahasiswa dan pengajar (flat hierarchy) sehingga lingkungan belajar menjadi sangat informal. Mahasiswa diperbolehkan, bahkan didorong, untuk banyak bertanya, berdiskusi, menyatakan ketidaksetujuan selama proses belajar. Pengajaran di perguruan tinggi Denmark berfokus pada pemahaman yang mendalam (in depth knowledge), kemampuan analitis dan pendekatan independen dan kritikal. Mahasiswa akan banyak diminta untuk melakukan debat dan belajar mengimplementasikan pengetahuan (teori) yang sudah didapat dalam kasus-kasus di dunia nyata untuk memecahkan sebuah masalah.
Jika menjalankan studi di Denmark, mahasiswa akan mendapatkan pengajaran berbasis riset yang selalu dipantau oleh Kementerian Pendidikan pemerintah Denmark untuk menjaga kualitas studi supaya memenuhi standar tertinggi. Mahasiswa juga akan berhubungan erat dengan industri yang berkaitan dengan jurusan yang diambil (organisasi atau institusi publik) dan para peneliti aktif di bidangnya selama menjalankan program studi.
Perguruan tinggi di Denmark memiliki biaya studi yang kompetitif dengan negara-negara lain yaitu sekitar €6.000-16.000 per tahun. Biaya tersebut tergolong terjangkau jika dibandingkan dengan negara destinasi pelajar lainnya dari segi kualitas institusi dan edukasi yang didapatkan, serta ranking perguruan tinggi Denmark secara global.
Beasiswa ini khusus untuk program studi S2 yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Denmark dan dikelola langsung oleh masing-masing universitas (universitas yang akan menentukan sendiri program mana saja yang tersedia untuk beasiswa).
Beasiswa ini tersedia untuk seluruh sarjana (calon mahasiswa S2) non-EU yang berprestasi. Ketika mendaftarkan diri, calon mahasiswa secara otomatis terdaftar sebagai calon penerima beasiswa. Jika memenuhi kriteria, calon mahasiswa akan dihubungi oleh pihak universitas.
Beasiswa ini khusus untuk warga negara Indonesia (WNI) yang ingin menempuh pendidikan magister dan doktoral. Saat ini, setidaknya ada 5 universitas Denmark yang ada di dalam daftar beasiswa LPDP.
Beasiswa ini terbuka untuk mahasiswa internasional
Estimasi rincian biaya hidup mahasiswa adalah sebesar €1000 per bulan dengan contoh rincian sebagai berikut (berdasarkan website Aarhus University)
Tempat tinggal di kota-kota yang lebih besar di Denmark memiliki biaya yang cukup tinggi namun mahasiswa internasional di Denmark bisa memanfaatkan student housing yang disediakan oleh pemerintah kotamadya. Beberapa institusi perguruan tinggi juga memiliki fasilitas tempat tinggalnya sendiri. Seringkali, mahasiswa tidak tinggal di dalam lingkungan kampus tetapi di dalam sebuah asrama atau apartemen bersama di sebuah kota.
Baik mahasiswa lokal Denmark dan para mahasiswa internasional di Denmark memiliki hak untuk bekerja sambil menjalankan studi. Penduduk non-EU dapat bekerja paruh waktu hingga 20 jam per minggu dan menjalankan pekerjaan penuh waktu selama musim panas (di bulan Juni hingga Agustus). Denmark menetapkan standar upah minimum yang tinggi untuk para pekerjanya. Ini menjadi kesempatan baik untuk para mahasiswa untuk mendapatkan uang tambahan untuk biaya hidup di Denmark.
Selain itu, sejak April 2023, pemerintah Denmark menentukan kebijakan baru bagi para mahasiswa internasional karena adanya permintaan dari perusahaan-perusahaan Denmark terhadap pekerja internasional. Setelah lulus dari program pascasarjana (master & doktoral), mahasiswa secara otomatis mendapatkan tambahan izin menetap selama 3 tahun untuk mencari pekerjaan. Mahasiswa juga dapat mengajukan permohonan untuk mengubah job search visa ini menjadi work visa.
Berbagai pekerjaan dengan basis bahasa Inggris tersedia di Denmark untuk individu yang masih menjalankan studi maupun yang telah menyelesaikan studinya. Saat ini, pemerintah Denmark menyediakan pendanaan khusus yang diberikan kepada universitas-universitas sebagai dukungan untuk mengembangkan layanan bagi para mahasiswa internasional yang ingin membangun karirnya di Denmark. Lewat dukungan ini, universitas menyediakan layanan pendampingan (mentoring & shadowing) bagi para mahasiswa untuk mendapatkan informasi tentang pasar pekerjaan di Denmark, aturan yang berlaku dan tata cara melamar pekerjaan, hingga menghubungkan mahasiswa secara langsung dengan industri-industri terkait.