Oleh: Mia Angeline
Siapa sih yang gak mau kuliah di Jerman?
Negara yang terkenal akan keindahan alam dan kualitas pendidikannya ini telah berhasil menarik para pelajar dari seluruh dunia selama beratus – ratus tahun.
Di artikel ini, EHEF akan membahas tuntas langkah demi langkah untuk kalian yang memiliki cita – cita untuk kuliah di Jerman.
Mungkin terbersit di pikiran kalian, memangnya apa saja kelebihan kuliah di Jerman dibanding negara – negara Eropa lainnya? Ini 5 alasan utamanya:
Jerman memiliki sekitar 400 institusi perguruan tinggi dan banyak di antaranya yang masuk ke rangking internasional dan diakui di seluruh dunia. Bukan hanya itu, perguruan tinggi di Jerman juga sudah mulai menawarkan program dalam bahasa Inggris lho.
Mendapatkan akses ke pendidikan kelas dunia tanpa tuition fees. Kalian mungkin sudah sering membaca mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah tanpa beasiswa. Nah, di Jerman pendidikan untuk tingkat S1 atau undergraduate di seluruh universitas negeri tidak dikenakan biaya, baik untuk warga lokal maupun mahasiswa asing. Selain tingkat S1, consecutive Master’s degree (atau mengambil S2 langsung setelah lulus S1) juga bersifat tuition free. Kalian cukup membayar biaya kontribusi per semester yang besarnya sekitar €150 - €250 saja.
Biaya hidup yang terjangkau.Kalau dibandingkan dengan kota – kota besar Eropa lainnya, seperti London, Zurich, atau Paris, Jerman tergolong lebih murah dan terjangkau. Kalau dirata – rata, biaya hidup mahasiswa per bulan hanya sekitar €700 - €800. Angka ini bisa lebih rendah kalau kalian tinggal di luar kota metropolitan seperti Hamburg atau Munich.
Mudah mendapatkan pekerjaan. Jerman memiliki ekonomi yang sehat, dan ekonominya tidak dipusatkan di satu atau dua kota saja, melainkan tersebar di seluruh negara. Misalnya, Hamburg menjadi pusat industri media dan perdagangan, sedangkan Munich dan Stuttgart menjadi pusat industri automotif, serta Frankfurt menjadi pusat finansial di Jerman. Kondisi ini membuat mencari pekerjaan di Jerman menjadi lebih mudah dibandingkan negara – negara Eropa lainnya. Bahkan hanya 10% alumni yang bekerja di luar bidang ilmu yang mereka pelajari lho.
Lokasi yang strategis. Jerman berlokasi di tengah – tengah Eropa, dan berbatasan dengan 9 negara Eropa lainnya, yaitu Denmark, Polandia, Republik Ceko, Austria, Swiss, Perancis, Luxemburg, Belgia, dan Belanda. Untuk travelling ke-sembilan negara ini dari Jerman sangat mudah, karena Jerman memiliki sistem transportasi yang sudah modern dan nyaman. Kalian bisa memanfaatkan libur kuliah untuk menjelajahi negara – negara ini.
Selain lima alasan utama di atas, masih banyak alasan lainnya kenapa Jerman menjadi destinasi populer untuk mahasiswa dan turis, tapi sebaiknya kalian alami sendiri setelah berhasil diterima kuliah di sana.
Cari tahu tentang kuliah di Jerman selengkapnya di [sini](https://ehef.id/country/germany)
Sebelum memulai proses aplikasi ke universitas di Jerman, ada beberapa persiapan yang harus kalian lakukan terlebih dahulu. Seperti kata pepatah; preparation is the key to success, jadi sebaiknya kalian menyiapkan hal – hal berikut ini terlebih dahulu:
Saat ini program S1 dan S2 yang ditawarkan di Jerman lebih banyak yang menggunakan bahasa aslinya dibanding bahasa Inggris. Selain itu bahasa Jerman juga dibutuhkan untuk interaksi sehari – hari, dan dengan menguasai bahasa Jerman berarti kalian juga mendapatkan akses ke buku – buku ilmiah dalam bahasa Jerman. Untuk kalian ketahui, jumlah buku ilmiah yang telah ditranslate dari bahasa Jerman ke bahasa Inggris masih sangat sedikit lho. Jangan khawatir, kalian bisa belajar bahasa Jerman dari Indonesia, dengan mengikuti kursus bahasa di Goethe Institut. Atau kalau kalian ingin belajar bahasa Jerman langsung di negaranya, kalian bisa mengikuti kursus bahasa di FaDaF Institutes. Selengkapnya mengenai belajar bahasa Jerman bisa dibaca di sini ya.
Memilih universitas kedengarannya mudah tapi mungkin akan banyak memakan waktu persiapan kalian lho. Apalagi walaupun universitas di Jerman sudah mulai menawarkan program – program dalam bahasa Inggris, tetapi jumlahnya tetap terbatas. Ada juga beberapa program yang menawarkan dwibahasa, dalam bahasa Inggris dan Jerman. Di mana dua semester pertama seluruh mata kuliah akan dibawakan dalam bahasa Inggris, dan sisanya dalam bahasa Jerman. Untuk membantu kalian menentukan universitas pilihan, kalian dapat mengunjungi situs DAAD (German Academic Exchange Service). Di dalam situs tersebut, DAAD memiliki database berisi hampir 2.000 program yang dapat kalian ambil di Jerman. Selain DAAD, Ehef juga telah merilis beberapa artikel berisi tips memilih universitas yang dapat kalian baca di sini.
Setelah kalian melakukan persiapan di atas, selanjutnya adalah memulai proses aplikasi ke universitas yang telah kalian pilih. Bagaimana prosesnya? Baca langkah – langkahnya di bawah ini ya. Tentukan jurusan yang kalian minati Penentuan jurusan merupakan tahapan yang paling penting karena jurusan yang tepat akan membantu kalian dalam mencapai berbagai tujuan hidup. Pasti gak mau kan menghabiskan waktu sekitar 4 tahun untuk mempelajari hal yang tidak kalian sukai? Di tahap ini saatnya kalian lebih mengenal diri kalian sendiri. Bayangkan berada 10 tahun ke depan, pekerjaan seperti apa yang kalian sukai atau yang kalian tidak sukai. Jangan sampai menghabiskan waktu mengejar hal yang tidak kalian inginkan. Perbanyak juga referensi dalam mencari jurusan. Kalian dapat menggunakan QS ranking untuk mencari tahu peringkat jurusan dan universitas kalian di dunia.
Setelah menentukan jurusan dan universitas, maka saatnya kalian mempelajari dengan detail apa saja kualifikasi yang dibutuhkan. Kalau kalian memilih program dalam bahasa Jerman, maka biasanya level bahasa yang dibutuhkan setara dengan sertifikasi C2 dari Goethe. Atau jika program yang kalian pilih dalam bahasa Inggris, maka kalian juga harus menyertakan bukti seperti IELTS atau TOEFL. Selain bahasa, pelajari juga persyaratan lain yang dibutuhkan, seperti apakah jurusan tersebut hanya bisa diambil oleh pelajar dari latar belakang pendidikan tertentu. Atau apakah dibutuhkan motivation letter dan recommendation letter. Beberapa universitas bahkan mensyaratkan interview sebagai bagian dari proses aplikasinya. Jangan lupa perhatikan juga tanggal batas waktu aplikasinya ya, usahakan semua berkas telah lengkap sebelum tanggal batas waktu tersebut.
Khusus untuk kalian yang ingin kuliah S1 di Jerman, kalian harus kenal dengan istilah studienkolleg ini. Studienkolleg pada dasarnya adalah sekolah persiapan khusus untuk orang asing agar memiliki level pendidikan dan kemampuan bahasa yang cukup untuk belajar di universitas Jerman. Jadi, kalian tidak langsung apply ke universitas, melainkan kalian harus mendaftar dulu ke studienkolleg setelah lulus SMA. Biasanya studienkolleg berlangsung selama 1 tahun (2 semester), dan di akhir periode ada ujian kualifikasi untuk masuk perguruan tinggi. Kalau lulus ujian kualifikasi ini maka kalian baru bisa mendaftar di universitas di Jerman. Selengkapnya mengenai studienkolleg bisa kalian baca di sini. Untuk yang tertarik S2 di Jerman apakah harus mengikuti studienkolleg juga? Jangan khawatir, kalau kalian ingin meneruskan S2 maka kalian tidak perlu mengikuti proses studienkolleg, cukup mengikuti proses aplikasi langsung dari universitas.
Informasi lebih lanjut mengenai Studienkolleg bisa di pelajari di [sini](https://ehef.id/post/studienkolleg-langkahmu-menuju-universitas-di-jerman)
Tahapan berikutnya yang tidak kalah penting adalah mengenai pembiayaan kuliah kalian. Kedutaan Jerman tidak akan mengeluarkan visa pelajar kalau kalian tidak bisa menunjukkan bukti bahwa kalian mampu mendanai biaya kontribusi per semester (atau tuition fee bila ada) dan biaya hidup selama kalian menempuh pendidikan di Jerman. Besaran dana yang diperlukan untuk living cost sekitar €8.700 per tahun. Jadi kalian harus membuktikan bahwa kalian memiliki akses finansial sebesar itu ya. Nah, kalau kalian bingung dengan pembiayaan kuliah, jangan khawatir, karena Jerman memiliki banyak beasiswa untuk pelajar asing. Salah satunya kalian bisa cek beasiswa DAAD. Dari situsnya kalian dapat mengakses informasi database beasiswa yang tersedia dan sedang dibuka. Selain itu, kalian juga bisa bertanya langsung ke universitas yang kalian tuju, beberapa universitas memiliki program beasiswa untuk pelajar asing yang dapat kalian apply. Pelajari dengan seksama persyaratan yang dibutuhkan oleh setiap beasiswa ya. Lebih lengkap mengenai DAAD bisa dibaca di sini.
Hampir seluruh universitas di Eropa meminta motivation letter sebagai salah satu persyaratannya. Motivation letter adalah essay singkat mengenai diri kalian sendiri, motivasi mengambil program studi atau universitas tertentu, dan rencana kalian di masa depan. Motivation letter harus dapat menggambarkan siapa diri kalian dan keunikan kalian dibanding para pelamar lainnya. Dan karena jumlah huruf atau karakter yang dibatasi maka menulis motivation letter bisa menjadi sangat sulit. Tunjukan apa saja yang membuat kalian tertarik dengan program studi dan universitas tersebut, mengapa skill yang kalian punya sekarang relevan dengan program studi tersebut, dan bagaimana program studi atau universitas dapat membantu kalian mencapai tujuan – tujuan hidup kalian. Ehef telah merangkum beberapa tips dalam menulis motivation letter yang dapat kalian baca di sini.
Untuk tahu cara menulis motivation letter yang baik dan benar baca artikel ehef ini!
Persyaratan lain yang biasanya juga selalu diminta adalah recommendation letter. Jumlah recommendation letter beragam tergantung universitas yang kalian tuju, ada yang mensyaratkan dua buah, ada juga yang lebih. Recommendation letter adalah surat rekomendasi dari dosen atau atasan yang telah mengenal kalian. Walaupun terkesan lebih sederhana tetapi banyak yang mengalami kesulitan meminta surat rekomendasi ini. Bisa jadi dosen atau atasan kalian sibuk dan sulit menyisihkan waktu untuk menulis surat rekomendasi ini. Yang perlu diingat, sebaiknya pilih orang yang akan merekomendasikan kalian yang kenal dengan kalian dan dapat menceritakan atau mensupport cita – cita kalian.
Setelah semua berkas telah lengkap, saatnya kalian mengirimkan berkas kalian ke universitas yang diinginkan. Ada dua cara untuk mengirimkan berkas, pertama langsung ke website atau alamat universitas masing – masing. Cara kedua adalah lewat portal (www.uni-assist.de) yang dijalankan oleh DAAD. Sebaiknya mendaftar jangan hanya ke satu universitas saja, tetapi ke beberapa universitas sekaligus agar kemungkinan kalian diterima juga tinggi. Sistem perkuliahan di Jerman biasanya dimulai dua kali dalam setahun, yaitu di musim dingin dan di musim panas. Kalian dapat mendaftar di salah satu atau kedua periode sekaligus. Untuk kuliah yang dimulai di musim dingin, maka pendaftaran terakhir di tanggal 15 Juli, dan untuk kuliah yang dimulai di musim panas, maka pendaftaran terakhir di tanggal 15 Januari. Tanggal – tanggal ini hanyalah tanggal perkiraan, cek kembali di website masing – masing universitas ya. Setelah berkas dikirimkan, maka biasanya pihak universitas akan mengirimkan surat keputusan formal dalam jangka waktu 1 hingga 2 bulan dari tanggal batas pendaftaran. Pastikan semua berkas kalian telah sesuai dengan ketentuan sebelum dikirimkan ya.
Kalau kalian telah diterima di universitas di Jerman, maka langkah berikutnya adalah meminta visa pelajar dari Kedutaan Jerman di Indonesia. Siapkan dokumen – dokumen yang dibutuhkan untuk visa pelajar, antara lain, paspor, letter of acceptance, sertifikat bahasa, bukti jaminan finansial, bukti booking tiket, bukti asuransi medis, dan dokumen tambahan. Selain dokumen, kalian juga perlu melakukan tes kesehatan di rumah sakit yang telah ditentukan. Proses pengajuan visa sendiri antara 6 hingga 12 minggu, jadi pastikan kalian memiliki jangka waktu yang cukup sebelum awal perkuliahan dimulai. Untuk mengetahui lebih lanjut proses pengajuan visa pelajar, kalian bisa membaca artikel dari Ehef di sini.
Di Jerman, universitas biasanya tidak menawarkan akomodasi untuk pelajar. Sehingga kalian harus mencari tempat tinggal sendiri sebelum perkuliahan dimulai. Gunakan link seperti facebook page atau PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) untuk menanyakan rekomendasi tempat tinggal ke sesama pelajar asing. Salah satu pilihan untuk menekan biaya sewa adalah berbagi tempat tinggal dengan sesama pelajar. Kalau kalian sudah menemukan tempat tinggal, maka kalian harus mendaftarkan diri ke kantor pendaftaran resident atau Einwohnermeldeamt. Kalian juga harus melaporkan diri untuk mendapatkan ijin tinggal di Jerman. Ijin tinggal ini adalah dokumen resmi yang mengijinkan kalian untuk tinggal lebih dari tiga bulan di Jerman. Ijin tinggal juga wajib diurus dalam jangka waktu yang telah ditentukan agar kalian tidak dideportasi.
Selamat! Kalian telah resmi menjadi mahasiswa di Jerman. Hanya tinggal langkah terakhir yang harus kalian lakukan setelah kalian mengurus ijin tinggal. Dalam tahapan ini, kalian harus melakukan daftar ulang dan membayar sejumlah uang untuk menggunakan fasilitas kampus, seperti transportasi publik dan perpustakaan. Proses daftar ulang ini diperlukan agar kalian mendapatkan kartu ID pelajar yang dapat digunakan untuk pengajuan ijin tinggal dan mendaftar mata kuliah yang ingin kalian ambil. Selain mengurus pendaftaran ulang, kalian juga harus membuka akun pelajar di bank terdekat. Kebanyakan bank di Jerman akan membantu kalian membuka akun pelajar dengan gratis. Akun pelajar ini dapat membantu kalian untuk membayar biaya sewa atau tagihan bulanan lainnya. Kalian juga dapat mulai mencari pekerjaan part-time untuk melatih kemampuan bahasa atau menambah uang saku. Informasi mengenai pekerjaan part-time juga tersedia di lingkungan kampus.
Saat ini, banyak universitas di Jerman yang memiliki buddy program untuk mendampingi mahasiswa asing. Jadi kalau kalian memiliki masalah selama proses adaptasi, maka kalian dapat langsung bertanya ke mahasiswa lain yang ditugaskan sebagai buddy kalian. Para buddy ini juga dapat membantu menjemput kalian di bandara dan mengajak kalian keliling kota lho.
Jadi tunggu apalagi? Sampai ketemu di Jerman!