Sumber foto: PxHere
Pada upacara penghargaan hari ini (14/7) di Jakarta, Bapak Vincent Guérend, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, serta Ibu Virdiana Ririen Hapsari, Pjs. Direktur Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMLU), memberikan selamat kepada para penerima beasiswa atas keberhasilan mereka mendapatkan beasiswa Erasmus+.
Duta Besar Vincent Guérend mengatakan:
"Beasiswa Erasmus+ ini memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk menambah wawasan tentang kebudayaan, bahasa serta sistem akademik yang ada di Eropa, serta bertemu dengan berbagai orang di perguruan-perguruan terbaik di Eropa. Selain meningkatkan ilmu, beasiswa ini juga bertujuan untuk memperkaya pengalaman hidup para generasi muda dan membantu meningkatkan saling pengertian dan keterbukaan antar manusia dan budaya. Kami berharap beasiswa ini dapat mendukung mereka untuk meningkatkan keahlian di bidang masing-masing dan sekembalinya ke Indonesia mereka akan membawa ketrampilan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk negara dan diri mereka sendiri, serta kenangan indah tentang Eropa."
Ibu Virdiana Ririen Hapsari, Pjs. Direktur KEMLU mengatakan:
"Dunia kita semakin terjalin erat dibandingkan sebelumnya. Munculnya Artificial Intelligence, Machine Learning, Internet of Things dan Cloud Computing menciptakan peluang ekonomi jika kita dapat bekerja sama untuk memanfaatkannya. Indonesia membutuhkan lebih banyak ahli Sains, Teknologi, Teknik, Matematika ( STEMS) dan Humaniora, yang dapat berkolaborasi dengan baik di masa depan."
Sejak tahun 2004, sudah lebih dari 1.600 mahasiswa Indonesia yang memperoleh manfaat dari Program Beasiswa Erasmus+. Beasiswa Erasmus+ juga memberikan kesempatan bagi para mahasiswa dan dosen asal Eropa untuk menempuh pendidikan atau mengajar di berbagai universitas di Indonesia. Sejak awal tahun 2018, sebanyak 97 mahasiswa dan dosen dari Eropa telah datang ke Indonesia melalui program ini.
Salah satu penerima beasiswa Erasmus+ adalah Ibu Ella Jauvani Sagala, dosen Universitas Telkom yang akan mengikuti program pertukaran dosen ke Spanyol. Ibu Sagala mengatakan:
"Erasmus+ memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk perkembangan karir kami di masa yang akan datang, berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia serta mendorong terjalinnya kerja sama yang baik antara universitas-universitas di Indonesia dan Eropa."
Penerima beasiswa Erasmus+ lainnya adalah Saudara Gilang Mentari Hamidy yang akan menempuh Program S-2 Erasmus Mundus bidang Keamanan dan Cloud Computing. Saudara Hamidy menyampaikan:
"Memperoleh beasiswa Erasmus+ adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan setelah usaha saya selama ini dalam mencari sumber biaya untuk kuliah di luar negeri. Saya berharap dapat meningkatkan keahlian saya dengan cara mengikuti perkuliahan, penelitian dan magang. Kami akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan civitas akademika dan industri yang dapat memperluas pengetahuan dan jaringan di masa yang akan datang. Saya berharap program Erasmus+ dapat memberikan manfaat baik kepada masyarakat Eropa dan Indonesia, khususnya dalam memajukan pendidikan, teknologi dan aspek sosial budaya."
Selain beasiswa Erasmus+, Uni Eropa – bekerja sama dengan ASEAN – juga memberikan 500 beasiswa bagi mahasiswa ASEAN melalui Program EU Support to Higher Education in ASEAN Region (SHARE).
Melalui berbagai program beasiswa, Uni Eropa dan Negara-Negara Anggota Uni Eropa memberikan lebih dari 1.500 beasiswa setiap tahunnya kepada mahasiswa Indonesia untuk menempuh studi di Eropa.
Warga Indonesia yang studi di Eropa
Uni Eropa semakin menjadi tujuan populer bagi para siswa Indonesia yang berencana meneruskan pendidikannya di luar negeri. Lebih dari 6.000 siswa Indonesia berangkat ke Eropa untuk menempuh pendidikan sarjana dan pasca sarjana pada tahun 2016 (atas biaya sendiri maupun melalui program beasiswa). Secara keseluruhan, sekitar 9.600 siswa Indonesia saat ini sedang menempuh pendidikan di Eropa.
Eropa memiliki lebih dari 4.000 perguruan tinggi dan lebih dari 15.000 program studi pasca sarjana yang diselenggarakan dalam Bahasa Inggris. Banyak diantaranya diselenggarakan oleh perguruan tinggi Eropa yang termasuk 100 perguruan tinggi terbaik di dunia, dengan fasilitas mutakhir dan kesempatan penelitian yang tak terbatas.
Tentang Uni Eropa
Uni Eropa merupakan kelompok unik yang terdiri dari 28 negara independen dan memiliki lebih dari 510 juta warga dalam batas wilayahnya. Ke 28 Negara Anggota Uni Eropa (dalam urutan abjad) adalah: Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Inggris Raya, Irlandia, Italia, Jerman, Kroasia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Perancis, Polandia, Portugal, Rumania, Siprus, Slovenia, Slowakia, Spanyol, Swedia dan Yunani.
Tentang Erasmus Plus (Erasmus+)
Erasmus+ adalah program 16 milyar euro dari Uni Eropa untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemuda dan olah raga. Program ini dibentuk berdasarkan atas keberhasilan program Erasmus yaitu program pertukaran pelajar dari Uni Eropa.
Untuk tahun akademik 2019, pendaftaran program S-2 Erasmus+ akan dibuka sekitar bulan Oktober 2018. Informasi lebih lanjut tentang Beasiswa Erasmus+ dapat diperoleh di:
Tentang Beasiswa EU SHARE
Resmi diluncurkan pada Mei 2015, SHARE adalah program hibah dari Uni Eropa sebesar 10 juta euro yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama regional, meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi institusi pendidikan tinggi dan mahasiswa di ASEAN serta memberikan kontribusi untuk Komunitas ASEAN. Mulai tahun 2016, SHARE menyediakan 500 beasiswa bagi mahasiswa di ASEAN untuk menguji sistem pertukaran mahasiswa dan pengakuan kredit perkuliahan di kawasan ASEAN. ASEAN bekerja sama dengan konsorsium yang dipimpin oleh British Council dan terdiri dari DAAD, EP-Nuffic, Campus France, ENQA dan EUA untuk melaksanakan program SHARE ini dari tahun 2015 hingga 2018. Informasi lengkap tentang aplikasi, persyaratan dan tenggat waktu dapat ditemukan di sini