Language

Raih Impianmu Menjadi Dokter dengan Kuliah di Jerman

Last updated on 24 Apr 2024
Raih Impianmu Menjadi Dokter dengan Kuliah di Jerman

photo-1526256262350-7da7584cf5eb.jpeg Photo by Marcelo Leal via Unsplash

Oleh Mia Angeline

“Good doctors understand responsibility better than privilege and practice accountability better than business”

Kamu mungkin sudah pernah mendengar bahwa salah satu negara terbaik di dunia untuk sekolah kedokteran adalah di Jerman.

Untuk sekolah kedokteran di Jerman memang penuh tantangan, namun kesempatan akan terbuka lebar untuk kalian yang berhasil menyelesaikan studi dengan baik. Karena setelah lulus dari Jerman, kalian dapat praktek sebagai dokter di seluruh negara Eropa, dan di sebagian besar negara-negara di dunia.


Untuk daftar lengkap Beasiswa Kuliah ke Jerman, klik di sini.


Sekilas Mengenai Kuliah Kedokteran di Jerman

Kuliah kedokteran di Jerman biasanya memakan waktu sekitar 6,5 tahun dan terbagi dalam dua bagian, yaitu pra-klinis dan klinis.

Kuliah pra-klinis membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan latar belakang teori dalam dunia kedokteran. Sedangkan bagian klinis akan membekali mahasiswa melalui aplikasi di lapangan. Kuliah bagian klinis juga termasuk masa magang di rumah sakit selama sekitar 1 tahun.

Baik masa kuliah pra-klinis dan klinis ada dua ujian medis yang harus dilalui, yaitu ujian tertulis dan lisan. Untuk menjadi seorang dokter, kalian juga harus mengambil S2 kedokteran. Di Jerman, jika kalian hanya lulus S1 kedokteran maka kalian bisa bekerja di bidang medis, tetapi belum bisa menjadi dokter.


Ingin kuliah S2 di Jerman dengan Beasiswa LPDP? Info lengkap mengenai Beasiswa LPDP Program Reguler, klik di sini.


Persiapan Sebelum Kuliah Kedokteran di Jerman

Untuk menjadi seorang dokter pasti tidak mudah.

Persiapan, dan mungkin tantangan pertama, adalah memastikan bahwa kalian layak mengambil kuliah di Jerman.

Jerman memberlakukan University Entrance Qualification, yaitu pernyataan kalau pendidikan terdahulu kalian memenuhi persyaratan agar kalian dapat lanjut ke perguruan tinggi di Jerman.

Misalnya bagi lulusan SMA di sekolah Jerman, maka secara otomatis dinyatakan dapat lanjut ke perguruan tinggi di Jerman, yang dikenal dengan istilah “arbitur.” Tetapi bagi kalian yang tidak sekolah di Jerman, maka bisa mendapatkan status yang setara dengan arbitur, seperti mengikuti tes masuk perguruan tinggi atau The University Qualification Assessment Exam.

Persiapan berikutnya adalah tes masuk sekolah kedokteran itu sendiri.

Beberapa universitas ternama menerapkan tes masuk ini, atau yang dikenal dengan “Medizinertest” dalam bahasa Jerman. Dalam tes ini, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan general untuk belajar akan diuji secara komprehensif. Dan tes ini harus dijalani oleh peserta hanya di tempat-tempat yang telah ditentukan.

Persiapan lainnya yang harus kalian lakukan adalah mengasah bahasa Jerman.

Karena sebagian besar sekolah kedokteran menawarkan program mereka dalam bahasa Jerman. Selain itu, Medizinertest dan tes masuk perguruan tinggi juga diberikan dalam bahasa Jerman. Kalian bisa mengikuti kursus di Goethe Institut sebelum mengambil ujian bahasa TestDaF.

Nah kalau persiapan di atas sudah matang, langkah berikutnya adalah menentukan universitas tujuan.

Ingin belajar bahasa Jerman? Kalian bisa belajar di Goethe Institut. Untuk informasi lebih lengkap, klik di sini!


Sekolah Kedokteran Terbaik di Jerman

Jerman memiliki beberapa universitas pilihan terbaik untuk program kedokteran, yaitu:

Ruprecht-Karls Universität Heidelberg

(#45 dalam QS ranking 2018)

Medical Faculty di Universitas Heidelberg ini merupakan yang tertua di Jerman. Dengan pengalaman selama lebih dari 600 tahun menjadikan fakultas kedokteran di universitas ini kaya akan tradisi dan bertujuan untuk menjawab tantangan kedokteran di abad ke-21.

Universitas Heidelberg setiap tahun secara konsisten menyambut mahasiswa internasional dari berbagai negara. Dari sekitar 29ribu mahasiswa di Universitas Heidelberg, sebanyak 18,7% atau lebih dari 5,000 orang adalah mahasiswa internasional.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Ruprecht-Karls Universität Heidelberg, klik di sini.

Ludwig-Maximilians Universität München

(#46 dalam QS ranking 2018)

LMU berada di jantung kota Munich dan merupakan salah satu universitas berkelas di Jerman. Proses pembelajaran di LMU fokus pada creative thinking, problem solving, dan berbasis riset.

LMU memiliki medical center sendiri, yaitu komplek rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas tercanggih, dan terbagi menjadi lima departemen. Medical Center ini menjadi pusat riset dan pembelajaran untuk mahasiswa kedokteran di LMU.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Ludwig-Maximilians Universität München, klik di sini.

Charité – Universitätsmedizin Berlin

(#51 - #100 QS by Subject Ranking)

Charité pada dasarnya adalah salah satu universitas dan rumah sakit terbesar di Eropa. Terkenal karena proses pembelajaran dan training yang berkualitas, Charité juga memiliki banyak alumni peraih penghargaan Nobel di bidang kedokteran.

Rumah sakit Charité juga dipakai oleh jurusan kedokteran Universitas Humboldt dan Universitas Freie. Saat ini sebanyak 7,000 mahasiswa terdaftar dalam kuliah kedokteran Charité.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Charité – Universitätsmedizin Berlin, klik di sini.

Technical University of Munich (TUM)

(#61 QS Global Ranking 2018)

TUM School of Medicine merupakan salah satu fakultas yang membuat TUM populer di kalangan siswa internasional.

Sekolah kedokteran di TUM memiliki prinsip “knowledge creates cure,” yaitu kepercayaan bahwa riset medis harus berkaitan erat dengan perawatan pasien. Karena pasien akan mendapatkan kesembuhan dari hasil riset yang dilakukan oleh dokter atau ilmuwan. Dengan prinsip ini, sekolah kedokteran TUM memiliki reputasi internasional yang sangat baik, di bidang perawatan pasien, riset, dan edukasi.

Hingga saat ini, TUM School of Medicine memiliki lebih dari 1,500 siswa, dimana 70%nya adalah wanita.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Technical University of Munich (TUM), klik di sini.

RWTH Aachen University

(#144 QS Global Ranking 2018)

The Faculty of Medicine merupakan salah satu fakultas yang populer di RWTH Aachen University.

Terdiri dari 24 institut, 30 departemen, lebih dari 30 klinik dan spesialis serta 4 klinik dental, fakultas kedokteran ini memiliki lebih dari 1,900 mahasiswa.

Proses pembelajarannya menggunakan blended learning, yaitu kombinasi antara proses belajar tradisional dengan penggunaan digital media dan virtual classroom.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai RWTH Aachen University, klik di sini.

Universität Leipzig

Universitas Leipzig adalah universitas tertua kedua di Jerman. Alumni dari universitas ini banyak tokoh dunia dan peraih nobel, antara lain Goethe, Nietzsche, dan Angela Markel.

Mahasiswa dalam fakultas kedokteran di Universitas Leipzig dapat praktek langsung di rumah sakit universitas. Terdiri dari 48 klinik dan spesialis dan 5 departemen, fakultas kedokteran Universitas Leipzig ini memiliki lebih dari 3,000 mahasiswa yang berasal dari berbagai negara.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Universität Leipzig, klik di sini.


Untuk daftar universitas di Jerman, klik di sini.


Dokter Lulusan Luar Negeri Praktek di Indonesia

Seperti yang telah diceritakan di atas, kalau kalian sudah lulus kuliah kedokteran dari Jerman, maka kalian bisa praktek sebagai dokter di sana. Namun, kalau kalian mau membuka praktek di Indonesia, ada serangkaian proses yang harus dilalui terlebih dulu.

Rangkaian proses ini sudah kami rangkum sebagai berikut:

  • Kalian harus membawa ijazah ke Kemenristekdikti untuk disetarakan.
  • Setelah itu kalian harus ke Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk mendaftarkan diri agar bisa diarahkan ke Majelis Konsil Kedokteran Indonesia (IDI)
  • Kaliah harus mengikuti placement test yang diadakan oleh Kolegium Dokter.
  • Setelah lulus, kalian harus memberikan surat pengantar ke KKI.
  • KKI akan mengeluarkan surat pengantar universitas agar kalian bisa melakukan proses adaptasi. Kalian harus mencari universitas lokal di Indonesia yang mau menerima proses berikutnya.
  • Kalian harus mengikuti proses adaptasi di universitas lokal Indonesia, dengan jangka waktu maksimal 1 tahun untuk dokter umum, dan 6 bulan untuk dokter spesialis.
  • Jika kalian belum pernah magang selama kuliah kedokteran di Jerman, maka kalian harus magang selama 1 tahun setelah proses adaptasi selesai. Namun proses ini dapat dilewati jika kalian telah magang dan memiliki sertifikat.

Rangkaian proses di atas harus dilalui oleh seluruh dokter lulusan luar negeri yang mau praktek di Indonesia, bukan hanya dari Jerman.

Alasan utama perlu adanya proses adaptasi, karena kondisi di Indonesia mungkin sangat berbeda dengan kondisi di negara tempat kalian sekolah kedokteran.

Karena kalian perlu mengenali kondisi di Indonesia, maka kami sarankan untuk mengikuti program Dokter Lintas Batas / MSF (Doctors Without Borders). MSF adalah organisasi kemanusiaan medis internasional independen yang memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat korban konflik bersenjata, epidemi, atau bencana alam. Program MSF sudah dijalankan di hampir 70 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Menjadi seorang dokter adalah panggilan.

Seorang dokter memiliki banyak tanggung jawab dan harus mau melayani sesama. Rasa tanggung jawab dan mau melayani ini akan terasah ketika kalian berhasil melalui seluruh rangkaian proses di atas.

Jika kalian ingin menjadi dokter yang handal dan dapat praktek di banyak negara, maka kuliah kedokteran di Jerman adalah jawabannya.


Untuk informasi lebih lanjut tentang Kuliah di Jerman, klik di sini.