Language

Ini Caranya Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa Berkuliah di Luar Negeri

Last updated on 25 Apr 2024
Ini Caranya Mengelola Keuangan untuk Mahasiswa Berkuliah di Luar Negeri

Web_CollegeFunding.jpg

Salah satu skill yang sangat diperlukan oleh mahasiswa berkuliah di luar negeri adalah mengelola keuangan pribadi. Secara sederhana, pengelolaan keuangan berarti memastikan kalau total pengeluaran tidak lebih besar dari total pemasukan kalian sebagai mahasiswa.

Kehidupan mahasiswa biasanya dipenuhi oleh kuliah, ujian, dan mungkin pekerjaan part-time. Ketiga hal ini biasanya sudah cukup untuk membuat kalian stress. Kalau kalian tidak mengelola keuangan dengan baik, stress yang ada bisa jadi berkali-kali lipat.

Walaupun terdengar membosankan, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari mengatur keuangan kalian lho. Ini adalah beberapa manfaat dari pengelolaan keuangan yang baik:

• Membantu kalian untuk menyusun perencanaan finansial jangka panjang.

• Mengurangi stress, sehingga kalian bisa fokus ke perkuliahan.

• Keuangan yang sehat memastikan kalau kalian tidak akan jatuh ke dalam hutang.

• Melalui pengelolaan keuangan, kalian bisa belajar beberapa soft skill lho, seperti manajemen, disiplin diri, dan kreativitas.

• Siap menghadapi keadaan tak terduga dengan tabungan dan dana darurat.

• Bisa jalan-jalan sambil kuliah. Apalagi kalau kalian kuliah di Eropa, pasti gak mau kan cuma stay di satu kota sepanjang liburan?

Nah, di artikel ini kita mau membahas cara mengelola keuangan untuk kalian para pelajar yang sedang atau akan kuliah di luar negeri.

Sebelum memulai perencanaan keuangan, sebaiknya kalian berdiskusi dengan keluarga dan teman-teman juga ya. Perlu diingat kalau pembahasan mengenai keuangan bukan termasuk hal yang tabu untuk dibicarakan. Orang-orang terdekat kalian bisa memberikan masukan untuk rencana kalian ini dan mereka jugalah yang akan terkena dampaknya ketika kalian memulai pengelolaan keuangan ini.

Bayangkan kalau kalian terbiasa hangout dengan teman-teman dua kali dalam seminggu, lalu tiba-tiba kalian menghilang begitu saja karena ingin menabung untuk liburan di akhir semester. Kalau sudah dibicarakan di awal, teman-teman kalian pasti akan mendukung inisiatif ini, bahkan teman-teman kalian mungkin akan membantu mencari aktivitas low cost untuk dilakukan bersama.

Secara sederhana, pengelolaan keuangan hanya terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Tentukan pemasukan kalian

Tahap pertama, kalian harus menentukan pemasukan keuangan setiap bulan. Untuk pelajar, biasanya pemasukan berasal dari beasiswa, pinjaman / student’s loan, gaji dari hasil kerja part-time, tabungan, atau uang bulanan dari keluarga. Sebaiknya seluruh pemasukan kalian, walaupun sekecil apapun, ikut didata dan ditulis ya.

2. Bagi pengeluaran menjadi beberapa kategori

Di tahap kedua ini, kalian harus memikirkan pengeluaran rutin per bulan, dan pisahkan masing-masing pengeluaran ke dalam kategori tertentu. Dengan cara ini kalian dapat memprioritaskan pengeluaran yang harus dibayar dan yang hanya bersifat keinginan spontan semata. Contoh beberapa kategori pengeluaran untuk pelajar antara lain:

Pengeluaran rutin dan penting

Kategori ini untuk pengeluaran bulanan kalian dan tergolong penting. Istilahnya, kalau tagihan dalam kategori ini tidak dibayar maka bisa berdampak pada status kalian sebagai mahasiswa atau pelajar internasional. Contoh pengeluaran yang masuk ke dalam kategori ini adalah: Biaya kuliah, uang sewa tempat tinggal, tagihan bulanan terkait tempat tinggal (misalnya biaya listrik dan air), uang makan, biaya transportasi harian, pulsa atau paket internet, asuransi, dana tidak terduga, dan pengeluaran untuk perlengkapan kuliah (misal buku, alat tulis, dan lainnya).

Pengeluaran rutin namun tidak terlalu penting

Kategori kedua ini untuk pengeluaran rutin yang kalian bayarkan per bulan, namun sebenarnya tidak benar-benar kalian butuhkan. Misalnya biaya TV berlangganan, biaya registrasi akses musik, atau biaya berlangganan suatu aplikasi / digital service tertentu. Jika apps tersebut tidak diperlukan untuk kuliah atau pelajaran, sebaiknya dipikirkan kembali apakah kalian memang benar-benar memerlukan akses berbayar atau tidak. Selain itu, kalian juga bisa memasukan biaya potong rambut / salon ke dalam kategori ini.

Pengeluaran tambahan

Kategori ketiga adalah untuk pengeluaran lain yang tidak termasuk di dua kategori di atas. Contohnya adalah biaya untuk makan di luar (termasuk biaya transportasi dan biaya makan), hobi, pembelian baju atau aksesoris, menonton konser, tiket liburan, dan sebagainya. Kategori terakhir ini biasanya adalah pengeluaran spontan dan tak terduga, namun bisa jadi paling tinggi dibanding kedua kategori lainnya.

3. Tentukan budget mingguan kalian

Setelah memiliki data pemasukan dan pengeluaran yang lengkap, ini saatnya kalian menentukan besarnya budget mingguan yang kalian miliki. Budget mingguan ini adalah besaran uang yang boleh kalian habiskan dalam satu minggu. Agar keuangan kalian sehat, kalian tidak boleh melebihi budget mingguan ini. Bagaimana sih cara menentukan budget mingguan tersebut? Secara simple seperti ini:

  • Jumlahkan seluruh pemasukan kalian selama per bulan. Jika ada pemasukan yang kalian terima per semester, maka ada baiknya dibagi dulu pemasukan tersebut menjadi per bulan supaya tidak bingung.

  • Kurangi pemasukan tersebut dengan jumlah pengeluaran kategori rutin dan penting. Ingat ya, yang dikurangi adalah pemasukan dan pengeluaran kalian per bulan.

  • Kurangi lagi angka di atas dengan alokasi dana darurat per bulan. Dana darurat dibutuhkan oleh semua orang, termasuk para mahasiswa seperti kalian. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi berikutnya, selalu sediakan dana untuk hal yang tidak terduga. Salah satu fungsinya adalah untuk melatih kemampuan kalian untuk menabung dan berinvestasi. Dana darurat sendiri bisa dipakai untuk kebutuhan yang tidak direncanakan dan bersifat darurat, misalnya laptop kalian tiba-tiba rusak dan perlu direparasi. Atau ketika sudah lulus kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan, maka dana darurat dapat dipakai untuk membayar kebutuhan hidup kalian sampai kalian mendapatkan pekerjaan. Alokasikan jumlah yang tetap setiap bulannya, dan usahakan untuk memisahkan rekening dana darurat dengan rekening yang lain ya.

  • Sisa dana dari pengurangan tersebut adalah budget bulanan kalian. Kalian harus membagi menjadi budget per minggu. Misalnya: kalian kuliah dengan beasiswa partial, dan di akhir minggu kalian juga memiliki penghasilan lain dari bekerja part-time. Total penghasilan kalian per bulan adalah €3.500. Sedangkan pengeluaran rutin dan penting kalian per bulan adalah €1.400, dan alokasi dana darurat kalian per bulan adalah €100. Maka budget mingguan kalian adalah €500, yang didapat dari €3.500 – (€1400 + €100) dan dibagi empat minggu. Dengan cara ini, kalian akan bisa berpikir ulang untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang tidak terlalu diperlukan.

Lalu bagaimana caranya supaya pengeluaran tidak melebihi budget mingguan? Nah, ini caranya supaya kalian bisa berkomitmen pada budget mingguan yang sudah dihitung.

1. Tentukan tujuan finansial terlebih dahulu

Tujuan finansial penting untuk memotivasi kalian agar rajin mencatat pengeluaran dan juga patuh pada budget mingguan. Tujuan finansial ini bisa bersifat jangka pendek ataupun jangka panjang. Misalnya untuk menghemat €100 per bulan selama 6 bulan, atau untuk mewujudkan liburan di musim panas tahun depan. Yang perlu diingat, tujuan finansial harus realistis dan bisa dicapai dengan kondisi keuangan kalian saat ini.

2. Buat pencatatan rutin

Seluruh pemasukan maupun pengeluaran harus dicatat dengan rapi supaya kalian mudah melacak komponen pengeluaran apa saja yang ‘menggerogoti’ keuangan kalian. Ada beberapa cara untuk melakukan pencatatan keuangan, misalnya:

  • Menggunakan spreadsheet.

Pencatatan keuangan melalui spreadsheet dapat dilakukan dengan sederhana, kalian cukup membuat kolom berdasarkan tanggal, keterangan, pemasukan, atau pengeluaran. Kelebihan menggunakan spreadsheet adalah lebih simple jika dibanding menggunakan aplikasi lainnya. Kalian hanya tinggal memastikan pengeluaran tidak lebih besar dari pemasukan.

  • Menggunakan aplikasi keuangan yang tersedia.

Di era teknologi ini sudah banyak aplikasi pencatatan keuangan yang tersedia secara gratis di internet. Kelebihan menggunakan aplikasi adalah kalian akan mendapatkan notifikasi kalau pengeluaran kalian sudah mendekati budget mingguan yang sudah ditetapkan.

3. Tentukan hari ‘gajian’ per minggu

Salah satu cara untuk disiplin dalam mengatur pengeluaran adalah menjauhkan diri dari godaan. Sehingga sebaiknya budget mingguan dipisahkan dari total pemasukan. Kalau budget mingguan kalian tidak dipisah, kemungkinan besar kalian akan tergoda memakai uang yang ada. Untuk memisahkan budget mingguan, cara termudah adalah dengan menentukan dulu kalian mau ‘gajian’ di hari apa. Di hari gajian ini kalian akan mentransfer uang sejumlah budget mingguan ke diri kalian sendiri. Dengan catatan hanya rekening yang berisi budget mingguan yang boleh dibelanjakan, rekening utama disimpan saja baik-baik sampai hari gajian berikutnya. Usahakan juga untuk mempersulit cara mentransfer dari rekening utama ke rekening mingguan, misalnya sengaja tidak memakai debit card, sehingga kalian harus ke bank setiap minggunya. Dengan cara ini, kalian akan berpikir dua kali ketika budget mingguan sudah habis sebelum waktunya.

4. Selalu melakukan review di akhir bulan

Review kondisi keuangan diperlukan di setiap akhir bulan. Fungsinya agar kalian tahu item-item apa saja yang menjadi pengeluaran terbesar setiap bulannya, dan apakah ada cara untuk mengurangi pengeluaran tersebut. Kalau setiap bulannya biaya kopi dan makan di luar melebihi €500, maka ada baiknya kalian mulai belajar memasak dan membawa kopi sendiri. Biaya keanggotaan gym yang hanya dipakai sebulan dua kali sebaiknya dibatalkan saja dan diganti dengan jogging di kompleks tempat tinggal kalian.

5. Lakukan perencanaan untuk bulan berikutnya

Perencanaan yang detail dan rapi bisa membantu kalian dalam mengelola keuangan lho. Jika kalian sudah merencanakan dalam satu minggu hanya bisa dua kali makan di luar, maka sebaiknya direncanakan dahulu – perhitungkan juga momen-momen seperti ulang tahun teman atau keluarga. Dengan melakukan perencanaan yang rinci, maka keuangan kalian akan lebih sehat.

Sudah melakukan ke-5 langkah di atas tetapi masih belum berhasil me-ngerem pengeluaran-pengeluaran tambahan? Kemungkinan besar kalian belum dapat membedakan antara keinginan (want) atau kebutuhan (need).

Dalam mengelola keuangan, kalian juga harus belajar membedakan antara keinginan dan kebutuhan – terutama dalam berbelanja. Karena biasanya pengeluaran menjadi tak terbendung karena menuruti keinginan, tetapi belum tentu yang dibeli adalah barang yang kalian butuhkan.

Bagaimana belajar untuk membedakan keinginan dan kebutuhan? Ikuti tips dari kami ya.

  • Pertama, tuliskan semua hal yang ingin kamu beli di jangka pendek maupun jangka panjang.

  • Lalu pisahkan apakah masing-masing item tersebut adalah hal yang benar - benar kalian butuhkan atau hanya keinginan semata. Tentukan juga untuk item yang ternyata masuk ke keinginan, apakah kalian masih menginginkan barang yang sama di bulan depan? Bagaimana dengan 3 bulan dari sekarang?

  • Selanjutnya, berikan prioritas ke setiap item yang ada di list kalian

  • Setelah diberi prioritas maka kalian dapat mengalokasikan budget untuk item-item kebutuhan dengan prioritas pertama terlebih dahulu. Dengan memberi prioritas maka tidak akan membebani budget bulanan kalian. Setelah item dengan prioritas pertama tercapai, maka kalian bisa pindah ke item kebutuhan dengan prioritas kedua, dan seterusnya. Ini contoh list keinginan dan kebutuhan setelah mengikuti langkah di atas:

  • Membeli handphone baru – WANT – Prioritas ke-3

  • Membeli buku untuk tugas kuliah – NEED – Prioritas ke-1

  • Membayar cicilan kartu kredit – NEED – Prioritas ke-1

  • Liburan singkat di musim panas – WANT – Prioritas ke-2

Selain penentuan keinginan dan kebutuhan, perhatikan juga tips dari kami berikut ini:

  • Untuk penentuan kategori pengeluaran, sebaiknya kalian melihat dari mutasi bulanan di rekening yang kalian gunakan. Catat dan kategorikan setiap item pengeluaran dari mutasi bulanan kalian ya.

  • Cari pemasukan tambahan. Selain bekerja part-time ada banyak pemasukan tambahan yang bisa kalian dapatkan. Misalnya belajar investasi di saham, atau ikuti perlombaan dan projek yang menyediakan grant untuk mahasiswa. Informasi seputar lomba atau projek bisa didapatkan di kampus kalian masing - masing.

  • Berikan reward kecil untuk diri sendiri jika kalian berhasil menjaga pengeluaran mingguan sesuai budget selama 3 minggu berturut-turut.

  • Kalian juga bisa menggunakan sistem amplop jika tidak punya dua rekening yang berbeda. Budget mingguan dimasukan ke amplop dan diberikan ke diri sendiri di hari ‘gajian’ yang sudah kalian tentukan.

  • Selalu overestimate perkiraan jumlah pengeluaran. Dengan melebihkan perkiraan biaya pengeluaran maka kalian akan bersiap-siap jika memang terjadi perbedaan harga. Dan melebihkan perkiraan biaya pengeluaran biasanya berakhir dengan pengeluaran kalian akan lebih kecil dari perkiraan.

  • Sebaliknya, selalu underestimate perkiraan jumlah pemasukan. Dengan mengecilkan perkiraan pemasukan maka akan mendorong kalian untuk menekan pengeluaran. Sehingga kemungkinan pengeluaran kalian sesuai budget akan lebih besar.

  • Be Creative. Untuk menekan pengeluaran, kalian perlu menjadi lebih kreatif. Cara kreatif untuk mendapatkan pemasukan tambahan bermacam-macam. Mulai dari membandingkan harga dahulu sebelum belanja, hingga belajar menjual kembali pakaian atau buku sebelum membeli yang baru.

  • Be You. Walaupun pengelolaan keuangan itu penting, jangan sampai kalian terjebak hanya melakukan kegiatan yang rutin dan penting saja. Sesekali menuruti hobi atau liburan untuk menyegarkan diri setelah kuliah juga perlu lho. Ingat kalau salah satu tujuan pengelolaan keuangan agar kalian memiliki dana yang cukup untuk melakukan kegiatan-kegiatan ini.

  • Jangan cepat terpengaruh dengan keadaan keuangan orang lain. Mereka yang senang membeli gadget baru belum tentu memiliki keuangan yang lebih sehat daripada kalian. Fokus pada keuangan diri sendiri dan pada hal lain yang lebih penting untuk dibeli. Belajar menahan diri sekarang untuk kesuksesan finansial di masa depan.

Belajar mengelola keuangan sedini mungkin adalah investasi yang baik untuk diri kalian sendiri. Kebiasaan pengelolaan keuangan sedari kuliah akan berlanjut hingga kalian bekerja nantinya, dan biasanya orang yang pintar mengelola keuangan akan jauh lebih sukses secara finansial daripada mereka yang tidak pernah belajar mengelola keuangan pribadinya.

Yuk, mulai sekarang supaya kalian bisa langsung melihat hasilnya di beberapa bulan ke depan. Let’s be a smart student!